Dunia panggung sandiwara, mungkin itu lah mengapa begitu
banyak muka bertopeng bertebaran di dunia yang sejatinya hanyalah senda gurau.
Aneka tokoh berjalan menghampiri, sejenak menemani, lalu pergi, atau tetap
tinggal hingga waktu yang tak seorang lakon pun tahu karena Dia sang script
writer kehidupan menjadikannya misteri agar cerita selalu menarik bagi para
pelakonnya. Seperti apakah topeng mu? Merah, hitam, putih, berpadu dengan ragam
warna lainnya adalah tanda yang kau buat sendiri. Menjadi baik, angkuh, polos,
atau dua muka sekalipun adalah kebebasan yang Sang Sutradara berikan untuk mu.
Tak ada casting untuk menjadi tokoh yang kau mau karena panggung itu sejatinya
milik dirimu sendiri.
Satu muka kembali membukakan mata, bahwa sejatinya sebuah
ketulusan itu amatlah langka di atas panggung. Bahwa lakon tak selamanya
mengikuti naskah dalam cerita yang biasanya. Siapa teman dan siapa lawan
kalanya hanya dibatasi dengan sehelai benang yang rapuh. Itulah mengapa Tuhan
memeritahkan umatnya untuk tak berharap dan bergantung selain pada Nya. Mana
wajah, mana topeng faktanya sulit untuk dibedakan, itu lah mengapa orang bijak
tidak lantas menilai sesuatu hanya dari kemasannya.