Kita sebagai manusia yang terus melangkah
menyongsong masa depan. Detik-demi detik menapaki jalan di depan sana yang
samar-samar. Entah bahagia yang ada di depan sana. Entah duka sedang menunggu
kita. Semua samar-samar, karena kita tak mampu melihat masa depan, meskipun itu
jalan hidup kita sendiri.
Dalam perjalanan ini, kita pasti
pernah menemui titik, titik dimana merasa tak bahagia. Merasa hidup kita tak
indah dan tak seberuntung mereka yang di atas. Manusiawi kah? Iri adalah sifat
manusia, ditambah sediki sponsor dari syetan maka sifat itu mudah merajai hati
kita. Mengendalikan akal dan pikiran. Sungguh menjadi pertanda bahwa penyakit hati
akan memasuki stadium lanjut. Ketika itu dibiarkan, maka penyakit ini semakin
mengganas membuat hati keras. So, jangan biarkan penyakit itu menghampiri hati.
Bagaimana caranya?
Bersyukur, bersyukurlah maka apapun yang kita dapatkan yang kita miliki sekarang akan menjadi kebahagiaan. Bersyukur mampu membuat kita sadar bahwa kita begitu di sayang oleh Nya. Bersyukur mampu menghadirkan rasa kaya yang jauh lebih penting dari kaya harta dan jabatan.
Bersyukur, bersyukurlah maka apapun yang kita dapatkan yang kita miliki sekarang akan menjadi kebahagiaan. Bersyukur mampu membuat kita sadar bahwa kita begitu di sayang oleh Nya. Bersyukur mampu menghadirkan rasa kaya yang jauh lebih penting dari kaya harta dan jabatan.
Bahagia itu mudah, semudah kita mengucap
syukur. Jika kita sulit untuk bersyukur, percayalah sebanyak apapun harta kita,
setinggi apapun jabatan kita, rasa bahagia tak akan pernah hinggap dalam
kehidupan kita. –Agie-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar