Minggu lalu saya menghadiri
sebuah pertemuan kepala BNP2TKI dengan
tenaga kerja indonesia di Taiwan sebagai perwakilan dari PPI. Jika saja hari
itu saya memilih untuk tidak mau tahu dan memilih menghabiskan waktu berleha-leha
di kamar, saya sangat yakin jika saya tidak akan pernah tahu tentang kondisi dan
permasalahan tenaga kerja indonesia di Taiwan. Miris adalah satu kata yang
dapat mewakili kondisi mereka saat ini. Bagaimana bisa pemerintah Indonesia
masih memandang para TKI dengan sebelah mata layaknya anak tiri saat TKI
diseluruh dunia yang mayoritasnya adalah pembantu rumah tangga adalah sumber
devisa negara yang angkanya mencapai puluhan bahkan ratusan triliun per
tahunnya seperti apa yang bapak kepala BNP2TKI katakan dalam sambutannya.
Cerita yang telah terlewati atas apa yang Tuhan takdirkan | Love | Dreams | Family | Traveling | Story and Inspiration
Kamis, 29 Januari 2015
Senin, 26 Januari 2015
Now, I am in relation with PPI Taiwan
Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat..
Jika manusia dinilai baik dari kebermanfaatannya untuk orang lain maka saya ingin termasuk ke dalamnya. Menjadi pengurus Persatuan Pelajar Indonesia di Taiwan adalah salah satu cara saya utuk menjadi seseorang yang bermanfaat bagi sesama. Walupun tidak pernah terbersit keinginan untuk berkecimpung lagi di dunia organisasi mahasiswa sebelumnya, setelah selama 4 tahun kuliah dulu saya termasuk mahasiswi aktif berorganisasi dari mulai organisasi di dalam kampus sampai di luar kampus. Seluk-beluk organisasi mulai menjadi pengurus yang bergerak di badan legislatif sampai eksekutif rasanya sudah pernah dialami. Dari mulai merevisi AD/ART sampai ngejalanin AD/ART itu sendiri.
Langganan:
Postingan (Atom)