Rabu, 12 Agustus 2015

Bukan Indonesia

Gak kerasa, udah hampir satu tahun merantau dari kota tercinta Bandung. Ceritanya pindah sementara ke kota metropolitan terbesar di Taiwan, Taipei. Kadang gak sadar kalo lagi merantau jauh dari tanah kelahiran soalnya pindahnya ke negara serumpun, liat muka-muka oriental kan gak aneh selama hidup di Indonesia. Banyaknya temen asal Indonesia juga jadi salah satu alasan kadang gak merasa lagi tinggal di luar negeri. Tapi jelas banget kalo ini bukan Indonesia kalo lagi mau buang sampah solanya gileee men, tong sampah aja sampe 9 jenis,
1. Khusus kertas dan teman-teman, 2. Khusus botol plastik, 3. Sampah umum (aneka plastik), 4. khusus kotak minuman or kemasan kertas, 5. Khusus kotak makan kertas, 6. Sisa makanan, 7. Botol kaca atau pecah beling, 8. Alumunium or kaleng logam 9. Barang bekas (baju, sepatu, dll).
Ini baru 4 jenis tong sampah yang umum, masih berjajar tong yang lain.
Selain itu kamu bakal sadar kalo ini bukan Indonesia saat harus menyebrang jalan. Disini pejalan kaki taat menyebrang di tempat penyebrangan jalan. Biasanya di perempatan lampu merah gitu dan wajib nunggu lampu hijau pelajan kaki nyala. Kecuali mau bunuh diri (Lol ;p)
gambar diambil dari: sini

gambar diambil dari: sini
Mau jalan kaki atau sepedahan? ke MRT station or halte bis? Semenjak tinggal di Taipei, pilihan model beginian jadi hal yang pasti dipertanyakan kalau mau pergi rame-rame (walau akhirnya setiap pergi rame-rame gak pernah naik sepada karena salah seorang gak bisa pake sepeda dan lebih sering naik bis dari halte depan kampus ketimbang naik MRT yang harus jalan sekitar 500 m dulu ke stasiunnya)
gambar diambil dari: sini  U-bike
gambar diambil dari: sini 
Ngomongin soal alat transportasi, kamu bakal sadar kalau kamu lagi jauh dari Indonesia setiap nunggu bis di halte dan nemuin jadawal kedatangan bis di halte yang nunjukin berapa lama lagi bis yang mau kamu naikin akan sampai di halte tempat kamu nunggu. Jadwal yang anti PHP (pemberi harapan palsu) soalnya pasti jujur dan tepat waktu.

Halte bis di depan kampus NTUST

di salah satu stasiun MRT line hijau, nunggu kereta terakhir jam 00.00

Trotoar depan kampus, sama lebarnya kaya satu jalur jalan raya.
Bukan cuma itu, kalau kamu naik kereta bawah tanah (subway) or monorail or MRT dengan jadwal tiap 2 menit plus anti delay dengan stasiun yang mumpuni, itu artinya kamu lg jauh dari Bandung. (semoga secepatnya Bandung punya yang gini ya Kang Emil, aamiin)
kaya gini pemandangan kalau kereta baru dateng, orang udah antri di jalurnya, nunggu kereta berhenti dan orang keluar terlebih dahulu.

salah satu stasiun MRT (line biru) bawah tanah


Sepele tapi pasti ini bukan indonesia kalau kamu liat kendaraan dengan stir di sebelah kiri dan lajur kanan untuk kecepatan normal sebaliknya lajur kiri untuk mendahului. Bukan cuma buat kendaraan tapi juga pejalan kaki. Oh iya, kalo kamu pernah liat orang-orang naik tangga elevator berjajar di sebelah kanan dan mengosongkan bagian kiri untuk lajur cepat berarti kamu juga lagi bukan di Indonesia (tapi semoga budaya gini nular sama orang-orang di Indonesia yang pernah tinggal di luar dan sudah kembali).
gambar diambil dari: sini lihat, sepanjang apapun antrian, lajur kiri tetep kosong
Banyak banget hal positif yang bisa kita (warga Indonesia) pelajari dan aplikasikan dari negara seperti Taiwan. “Selalu ada pelajaran saat kau jauh dari rumah, coba merantaulah (sekolah) hingga ke negeri seberang”. -anggi-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar