Apa sih IIP (Institut Ibu
Profesional)?
Waaaah, ada institut model
begitu?
Itu kuliah atau apa sih
kegiatannya?
Susah gak?
Menguras waktu ga?
Pertanyaan-pertanyaan
di atas adalah sebagian pertanyaan yang terlahir dari rasa penasaran saya
ketika membaca beberapa postingan teman yang sedang mengikuti program
matrikulsi IIP Batch 2. Beberapa hari kemudian bermodalkan internet di telfon
genggam, saya akhirnya memutuskan untuk berselancar di dunia maya, niat nya mau
tanya mbah google tentang program IIP tapi akhirnya malah asik buka facebook. Tapi,
atas ijin Allah saat itu mata saya ditujukan pada sebuah postingan teman yang
baru saja lulus dari program matrikulasi IIP batch 2 yang dari nya pula saya
mendapat informasi tentang pembukaan program matrikulasi IIP batch 3. Tanpa tau
banyak tentang IIP saya meminta izin pada suami untuk mengikuti program
matrikulasi dengan menjelaskan alasannya. Alhamdulillah, suami pun
mengijinakan, segera saya mendaftar dan menyelesaikan semua tahapan administrasi
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Seminggu
berlangsung,.
Saya
belum mendapatan informasi apapun mengenai program matrikulsi IIP batch 3 Kota
Bandung termasuk tidak ada satupun undangan grup program matrikulasi IIP selain
email dari Ibu Septi Wulandani seminggu sebelumnya. Saat itu saya masih
berfikir, mungkin saya akan diudang dekat dengan hari pertama kuliah 23
Januari.
Tangggal
23 Januari
Tidak
ada tanda-tanda undangan grup, saya masih mencoba khusnudzon (mungkin besok). Sampai
tanggal 25 masih saja tidak ada tanda-tanda, akhirnya saya menguhubungi teman
yang pernah bergabung di program matrikulasi batch 2, menjelaskan keadaan saya
dan meminta bantuannya. Alhamdulillah, tanggal 26 Januari 2017 secara resmi
saya bergabung di kelas matrikulasi IIP batch 3 kota Bandung 2 dengan status
ketinggalan kereta (*kok kereta sih? Kelas maksud nya).
So,
Saya Anggi Regaian Agustin, SST, M.Sc si mahmud abas (re: mamah muda anak baru
satu) yang sekarang katanya dosen teknik kimia, hanya bermodalkan nol untuk
ikut kelas ini.