Sabtu, 12 Oktober 2013

Teruntuk Calon Suamiku

Hasni Yamani, S.T
Tak pernah telintas dalam angan bahwa hari pernikahanku akan datang diusiaku yang masih terbilang muda bagiku. Tak pernah pula ku mimpikan bahwa dirimu yang akan mendampingiku kelak. Kini kau adalah calon suamiku yang tak lama lagi akan menjadi suamiku, tentu atas ijinNya.
Sebelum hari itu datang, aku ingin katakan segala tentang ku pada mu. Sayang, ingatlah ketika akad kau ucapkan yang disaksikan oleh para malaikat, saat itu pula kau bertanggung jawab penuh atas diriku. Bertanggung jawab atas hidup, lahir dan batinku. Bertanggung jawab atas kenyamanan dan keamananku. Bertanggung jawab untuk membimbing dan mengayomi ku. Bertanggung jawab untuk mendidik dan menjadikan ku lebih baik setiap harinya. Begitu banyak dan besar tanggung jawab mu setelah ini. Sanggupkah dirimu? Hanya jawaban harus sanggup yang kau miliki.
Tapi, jangan hawatir sayang. Saat itu pula kau akan memilikiku seutuhnya, yang membuat ku harus patuh dan taat padamu. Saat itu pula kau akan memiliki seorang suster pribadi yang akan merawatmu kala sakit. Saat itu pula kau akan memiliki koki pribadi yang akan menghidangkan semua makanan yang ingin kau santap, tentu dengan sedikit bumbu cinta. Saat itu pula kau akan memiliki seorang patner yang akan tetap setia disamping mu walau kau jatuh. Indah bukan?

Sayang, Ku tanyakan sekali lagi, yakin kah dirimu atas diriku yang kelak akan menjadi istrimu yang akan kau lihat setiap sebelum dan bangun tidurmu?
Sayang, saat kelak kau telah menjadi suamiku, ingatlah bahwa aku adalah seorang wanita yang begitu perfectionis dan detail. Aku akan begitu cerewet saat sesuatu tak sesuai dengan harapanku. Sayang, perlu kau ingat, aku adalah wanita yang super duper manja. Maka, saat aku sakit perhatikanlah aku lebih dari hari-hari biasa. Karna tak jarang aku akan menagis kala aku sakit.
Sayang, istrimu ini akan mengalami masa menstruasi setiap bulannya dan mengalami masa pramenstruasi syndrom. Saat itu, aku akan lebih sensitif, mudah marah dan kesal. Tolong, kau ingat ini dan berilah aku sedikit maklum darimu karna rasa sakit masa pramenstruasi begitu hebat yang tak pernah kau rasakan.
Sayang, saat marah aku akan cemberut layaknya seorang anak kecil. Aku minta padamu, jangan balik memarahi aku atau mendiamkanku. Cobalah sedikit membujuk dan merayuku layaknya kau membujuk seorang akan kecil yang marah.
Sayang aku adalah tipe wanita yang senang dengan kerapihan, kebersihan, dan keteraturan. Maaf, jika kelak akupun akan menjadikan rumah kita selalu rapih, bersih, dan teratur tentu dengan bantuan dari mu juga. Sayang, aku adalah tipe wanita yang berbicara keras. Saat nanti aku berbicara keras, ingatlah itu bukan sentakan tapi seperti itulah aku. Maafkanlah istrimu, karna aku akan terus memperbaiki diri.
Sayang, aku tahu impianmu adalah menjadi seorang pengusaha sukses. Kau memulai dari titik nol dengan berjualan online. Tapi aku meminta pada mu suamiku, simpanlah mobilephone dan semua tools yang biasa kau gunakan saat aku ingin berdiskusi. Karna aku hanya butuh kau mendengarkan ku dengan fokus.

Sayang, ini hanya 2 halaman tentang ku, yang ku ketahui sedikit kebaikkannya, Masih yakinkah kau akan menerima paket kumplit dariku saat menikahiku? :) *senyum manis*

1 komentar: