Masih ingat jelas, hari itu Senin
tanggal 16 Desember 2013 saya diantar suami datang ke gedung X FIB, Universitas
Indonesia untuk mendapati kejelasan mengenai program beasiswa BPP-LN Calon
Dosen Vokasi dan pelatihan bahasa dari DIKTI. 30 menit setelah memasuki salah
satu ruangan di lantai 2 bukan kejelasan yang saya dapatkan melainkan placement
test IELTS yang terbagi menjadi 4 bagian (listening, reading, writing, dan
speaking). Syoook dong, karena saya tidak memiliki persiapan apapun dan ini
adalah tes IELTS pertama saya. Dengan berakhirnya tes ini pula, maka absensi
pelatihan pun dimulai. Sehari dua hari saya lewati masih dengan rasa berat,
karena saya mendapatkan tempat pelatihan di Depok yang artinya harus tinggal terpisah
dari suami, tinggal di kosan, melalui masa hamil trimester pertama di kota
asing dan menghadapi banyak hal asing lainnya. Namun, hari-hari berikutnya
semua terasa lebih baik karena saya temukan teman baru yang kini seperi
keluarga sendiri. Walau hari-hari kehamilan saya jauh dari suami tapi Allah
ganti dengan puluhan teman laki-laki dan perempuan yang senantiasa menjaga,
mengingatkan, menemani dan membantu saya melewati masa-masa mual dan rawan.
Perlu diketahui, saya adalah
seseorang yang sangat tidak menyukai mata pelajaran bahasa Inggris sejak masa
sekolah dasar. Karena ketidak sukaan inilah menjadikan saya tidak memiliki
minat dan kemampuan bahasa Inggris yang baik. Bagi saya mengikuti pelatihan ini
seperti karma dan peringatan. Tapi apa mau dikata, inilah proses yang harus
saya lalui sampai akhir dan saya perjuangkan. Beruntungnya, saya memiliki suami
dan teman-teman yang selalu membantu
sehingga beban terasa lebih ringan.