Senin, 04 Agustus 2014

What is BPP-LN Calon Dosen Vokasi?

Melalui halaman ini saya coba menjawab beberapa pertanyaan teman-teman dan adik kelas mengenai beasiswa yang saya dapatkan dari Direktorak Jendral Pendidikan Tinggi. Nama program beasiswa ini adalah BPP-LN Calon Dosen Vokasi yang merupakan singkatan dari Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri Calon Dosen di bidang vokasi atau bisa dikatakan politeknik. Mungkin program ini terdengar asing karena memang program ini baru diluncurkan tahun 2014. Umumnya DIKTI setiap tahun memberikan beasiswa bagi para dosen tetap dalam program BPP-LN dan BPP-DN. Namun, dikarenakan ketidakseimbangan rasio jumlah dosen di perguruan tinggi vokasi/politeknik dengan jumlah mahasiswa yang ada, akhirnya DIKTI mengeluarkan program beasiswa ini.

Berasarkan pedoman, BPP-LN Calon Dosen ditawarkan kepada seluruh calon dosen pada perguruan tinggi di lingkungan Kemdikbud. Penawaran tersebut disertai dengan ketentuan, syarat-syarat, borang-borang yang harus diisi oleh pelamar, batas waktu penawaran, prosedur melamar, proses seleksi, jumlah beasiswa yang tersedia, dan persyaratan-persyaratan lain sesuai ketentuan yang diberlakukan oleh Ditjen Dikti. Adapun persyaratan secara umum bagi pelamar adalah sebagai berikut:
a. Calon Dosen pada perguruan tinggi di lingkungan Kemdikbud harus memiliki perjanjian pengangkatan dosen tetap dengan Pemimpin calon PT pengguna;
b. Telah mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) atau Letter of Offer (LoO) yang masih berlaku dan bebas syarat (unconditional);
c. Bagi calon pelamar program pendidikan S3 harus telah memiliki gelar S2 atau yang setara, sedangkan untuk pelamar program pendidikan S2 harus telah memiliki gelar S1 atau yang setara;
d. Bagi pelamar program pendidikan S3 harus mempunyai gelar S2 atau yang setara dengan Indek Prestasi Komulatif (IPK) minimal 3,25 (skala 4), sedangkan untuk pelamar program pendidikan S2 harus mempunyai gelar S1 atau yang setara dengan IPK minimal 3,0 (skala 4);
e. Tidak menggunakan BPP-LN untuk mendapatkan gelar kedua dalam strata yang sama;
f. Penguasaan bahasa Inggris dengan nilai IELTS minimal 5.5 untuk mendaftar BPP-LN. Apabila ada dua syarat atau lebih nilai IELTS yang berlaku di PT luar negeri yang dituju, maka syarat IELTS yang berlaku adalah skor tertinggi;
g. Memiliki sertifikat penguasaan bahasa pengantar (selain bahasa Inggris) yang digunakan di perguruan tinggi atau negara tujuan yang masih berlaku dan sesuai standar yang diminta perguruan tinggi atau negara tujuan;
h. Mempunyai sertifikat bukti kemampuan potensi akademik (TPA) minimal 550;
i. Untuk program S3, pelamar harus telah mempunyai usulan penelitian dan rencana publikasi di jurnal internasional bereputasi yang disetujui oleh, atau sekurang-kurangnya sudah dikomunikasikan secara tertulis dengan calon pembimbing di perguruan tinggi luar negeri yang dituju;
j. Ketika melamar BPP-LN, usia calon pelamar untuk program S-2 tidak lebih dari 26 tahun dan tidak lebih dari 28 tahun untuk pelamar program S3;
k. Pelamar yang berstatus suami dan istri dari bidang keilmuan yang sama, tidak diperkenankan melamar pada perguruan tinggi yang sama.

Saya rasa persyaratan ini tidak terlalu sulit bagi teman-teman, tapi selain harus memenuhi persyaratan diatas, untuk mendapatkan beasiswa ini ada beberapa tahap yang harus teman-teman lewati. Tahapannya adalah sebagai berikut:
1. Mendaftar via online laman dikti www.dikti.go.id, biasanya dikti akan memberikan pengumuman via web untuk program beasiswa yang sedang dibuka. (Saat itu dikti memberikan batas waktu pendaftaran online selama 20 hari)
2. Jika teman-teman lolos seleksi administrasi (memenuhi syarat), selanjutnya teman-teman akan mengikuti seleksi/tes TPA dan Bahasa Inggris. (Saat itu pengumuman lolos seleksi tahap satu diumumkan 3minggu setelah penutupan pendaftaran online)
3.Jika teman-teman lolos seleksi tahap dua, selanjutnya teman-teman akan diberikan pelatihan bahasa Inggris (IELTS) selama 6 bulan di lembaga bahasa yang DIKTI tunjuk. Saat itu pelatihan bahasa dipusatkan di dua kota (Bandung dan Jakarta). Setiap peserta tidak dapat memilih tempat pelatihan karena sudah ditentukan oleh pihak DIKTI. Sebelum pelatihan, setiap peserta harus menandatangani surat perjanjian kehadiran minimal 85% karena jika kita tidak mampu memenuhi persen minimal kehadiran maka teman-teman harus mengganti biaya kursus (saat itu hampir 19.000.000) dan tidak akan mendapat uang ganti tempat tinggal dan biaya hidaup selama 6 bulan. Bagi saya, tahap seleksi ini lah yang paling berat karena selama 6 bulan kita harus mengeluarkan modal untuk biaya hidup dan tempat tingggal selama 6 bulan sebelum diganti diakhir pelatihan. Selain itu, jadawal pelatihan yang mirip dengan jadwal kuliah (Senin-Jum’at jam 8.00-15.00) sering kali membuat rasa lelah dan jenuh dengan keadaan saya yang sedang hamil muda. Finally, saat masa pelatihan 6 bulan telah terlewati dan hasil ujian IELTS telah memenuhi syarat minimal untuk menerima beasiswa DIKTI maka teman-teman dapat menaiki satu anak tangga berikutnya.
4. Pendaftaran online (again) untuk mendapatkan beasiwa karena sampai tahap pelatihan teman-teman hanya memilki status calon penerima beasiwa. Saat pendaftaran beasiswa ini, teman-teman harus sudah memenuhi semua persyaratan diatas.
5.  Jika telah memenuhi, maka teman-teman akan dipanggil proses seleksi wawancara.
6.Jika teman-teman lolos dari seleksi wawancara, selanjutnya teman-teman akan diberikan pembekalan pra-keberangkatan/lokakarya.
7.   Selanjutnya teman-teman akan dihadapkan pada serangkaian pengurusan berkas-berkas yang diperlukan untuk pembuatan visa dan keberangkatan.

Semua tahap diatas hampir memakan waktu satu tahun. So, sabar dan sikap pantang menyerah sangat-sangat diperlukan jika teman-teman berniat melamar beasiswa ini. Perlu di sampaikan juga, teman-teman akan mendapatkan ikatan dinas selama 2n+1 (n adalah lama waktu kuliah) di universitas/politeknik sekembalinya ke tanah air.

**Sekian sekilas info dari saya, semoga tidak puas dan mencari info lainnya dari sumber lain. hihihi ;p

2 komentar:

  1. Terima kasih atas sharing pengalamannya, saya juga rencana mau mendaftar beasiswa ini di tahun depan, sekarang saya baru menempuh pendidikan lintas jalur s1 di ITS. apakah beasiswa ini bisa untuk calon dosen d3 vokasi d univ UGM atau UNDIP?

    BalasHapus
  2. Bisa sekali,. selama programnya vokasi.

    BalasHapus