Melalui halaman ini saya coba
menjawab beberapa pertanyaan teman-teman dan adik kelas mengenai beasiswa yang
saya dapatkan dari Direktorak Jendral Pendidikan Tinggi. Nama program beasiswa
ini adalah BPP-LN Calon Dosen Vokasi yang merupakan singkatan dari Beasiswa
Pendidikan Pascasarjana Luar Negeri Calon Dosen di bidang vokasi atau bisa
dikatakan politeknik. Mungkin program ini terdengar asing karena memang program
ini baru diluncurkan tahun 2014. Umumnya DIKTI setiap tahun memberikan beasiswa
bagi para dosen tetap dalam program BPP-LN dan BPP-DN. Namun, dikarenakan
ketidakseimbangan rasio jumlah dosen di perguruan tinggi vokasi/politeknik
dengan jumlah mahasiswa yang ada, akhirnya DIKTI mengeluarkan program beasiswa
ini.
Berasarkan pedoman, BPP-LN Calon
Dosen ditawarkan kepada seluruh calon dosen pada perguruan tinggi di lingkungan
Kemdikbud. Penawaran tersebut disertai dengan ketentuan, syarat-syarat,
borang-borang yang harus diisi oleh pelamar, batas waktu penawaran, prosedur
melamar, proses seleksi, jumlah beasiswa yang tersedia, dan
persyaratan-persyaratan lain sesuai ketentuan yang diberlakukan oleh Ditjen
Dikti. Adapun persyaratan secara umum bagi pelamar adalah sebagai berikut:
a. Calon Dosen pada perguruan tinggi di
lingkungan Kemdikbud harus memiliki perjanjian pengangkatan dosen tetap dengan
Pemimpin calon PT pengguna;
b. Telah mendapatkan Letter of
Acceptance (LoA) atau Letter of Offer (LoO) yang masih berlaku dan
bebas syarat (unconditional);
c. Bagi calon pelamar program pendidikan S3
harus telah memiliki gelar S2 atau yang setara, sedangkan untuk pelamar program
pendidikan S2 harus telah memiliki gelar S1 atau yang setara;
d. Bagi pelamar program pendidikan S3 harus
mempunyai gelar S2 atau yang setara dengan Indek Prestasi Komulatif (IPK)
minimal 3,25 (skala 4), sedangkan untuk pelamar program pendidikan S2 harus mempunyai
gelar S1 atau yang setara dengan IPK minimal 3,0 (skala 4);
e. Tidak menggunakan BPP-LN untuk
mendapatkan gelar kedua dalam strata yang sama;
f. Penguasaan bahasa Inggris dengan nilai
IELTS minimal 5.5 untuk mendaftar BPP-LN. Apabila ada dua syarat atau lebih
nilai IELTS yang berlaku di PT luar negeri yang dituju, maka syarat IELTS yang
berlaku adalah skor tertinggi;
g. Memiliki sertifikat penguasaan bahasa
pengantar (selain bahasa Inggris) yang digunakan di perguruan tinggi atau
negara tujuan yang masih berlaku dan sesuai standar yang diminta perguruan
tinggi atau negara tujuan;
h. Mempunyai sertifikat bukti kemampuan
potensi akademik (TPA) minimal 550;
i. Untuk program S3, pelamar harus telah
mempunyai usulan penelitian dan rencana publikasi di jurnal internasional
bereputasi yang disetujui oleh, atau sekurang-kurangnya sudah dikomunikasikan
secara tertulis dengan calon pembimbing di perguruan tinggi luar negeri yang
dituju;
j. Ketika melamar BPP-LN, usia calon
pelamar untuk program S-2 tidak lebih dari 26 tahun dan tidak lebih dari 28
tahun untuk pelamar program S3;
k. Pelamar yang berstatus suami dan istri
dari bidang keilmuan yang sama, tidak diperkenankan melamar pada perguruan
tinggi yang sama.
Saya rasa persyaratan ini tidak terlalu sulit
bagi teman-teman, tapi selain harus memenuhi persyaratan diatas, untuk
mendapatkan beasiswa ini ada beberapa tahap yang harus teman-teman lewati.
Tahapannya adalah sebagai berikut:
1. Mendaftar via online laman dikti www.dikti.go.id, biasanya dikti akan memberikan pengumuman
via web untuk program beasiswa yang sedang dibuka. (Saat itu dikti memberikan
batas waktu pendaftaran online selama 20 hari)
2. Jika teman-teman lolos seleksi administrasi
(memenuhi syarat), selanjutnya teman-teman akan mengikuti seleksi/tes TPA dan
Bahasa Inggris. (Saat itu pengumuman lolos seleksi tahap satu diumumkan 3minggu
setelah penutupan pendaftaran online)
3.Jika teman-teman lolos seleksi tahap dua,
selanjutnya teman-teman akan diberikan pelatihan bahasa Inggris (IELTS) selama
6 bulan di lembaga bahasa yang DIKTI tunjuk. Saat itu pelatihan bahasa
dipusatkan di dua kota (Bandung dan Jakarta). Setiap peserta tidak dapat
memilih tempat pelatihan karena sudah ditentukan oleh pihak DIKTI. Sebelum
pelatihan, setiap peserta harus menandatangani surat perjanjian kehadiran
minimal 85% karena jika kita tidak mampu memenuhi persen minimal kehadiran maka
teman-teman harus mengganti biaya kursus (saat itu hampir 19.000.000) dan tidak
akan mendapat uang ganti tempat tinggal dan biaya hidaup selama 6 bulan. Bagi
saya, tahap seleksi ini lah yang paling berat karena selama 6 bulan kita harus
mengeluarkan modal untuk biaya hidup dan tempat tingggal selama 6 bulan sebelum
diganti diakhir pelatihan. Selain itu, jadawal pelatihan yang mirip dengan
jadwal kuliah (Senin-Jum’at jam 8.00-15.00) sering kali membuat rasa lelah dan
jenuh dengan keadaan saya yang sedang hamil muda. Finally, saat masa pelatihan
6 bulan telah terlewati dan hasil ujian IELTS telah memenuhi syarat minimal
untuk menerima beasiswa DIKTI maka teman-teman dapat menaiki satu anak tangga
berikutnya.
4. Pendaftaran online (again) untuk
mendapatkan beasiwa karena sampai tahap pelatihan teman-teman hanya memilki
status calon penerima beasiwa. Saat pendaftaran beasiswa ini, teman-teman harus
sudah memenuhi semua persyaratan diatas.
5. Jika telah memenuhi, maka teman-teman akan
dipanggil proses seleksi wawancara.
6.Jika teman-teman lolos dari seleksi
wawancara, selanjutnya teman-teman akan diberikan pembekalan pra-keberangkatan/lokakarya.
7. Selanjutnya teman-teman akan dihadapkan
pada serangkaian pengurusan berkas-berkas yang diperlukan untuk pembuatan visa
dan keberangkatan.
Semua tahap diatas hampir memakan waktu
satu tahun. So, sabar dan sikap pantang menyerah sangat-sangat diperlukan jika
teman-teman berniat melamar beasiswa ini. Perlu di sampaikan juga, teman-teman
akan mendapatkan ikatan dinas selama 2n+1 (n adalah lama waktu kuliah) di
universitas/politeknik sekembalinya ke tanah air.
**Sekian sekilas info dari saya, semoga tidak puas dan mencari info lainnya dari sumber lain. hihihi ;p
Terima kasih atas sharing pengalamannya, saya juga rencana mau mendaftar beasiswa ini di tahun depan, sekarang saya baru menempuh pendidikan lintas jalur s1 di ITS. apakah beasiswa ini bisa untuk calon dosen d3 vokasi d univ UGM atau UNDIP?
BalasHapusBisa sekali,. selama programnya vokasi.
BalasHapus