Di penghujung musim gugur ini
angin mulai tak bersahabat, ia melaju ke arah barat yang sesekali berbelok ke barat
daya bersama rintik hujan yang membersamai sejak di samudra pasifik. Ia membelai
lembut bulu tangan dan meninggalkan dingin di seluruh permukaan kulit. Tak ada
ruangan yang lebih nyaman selain kamar sendiri di musim yang mulai tak menentu.
Duduk di kusri dan menghabiskan berjam-jam di muka monitor menjadi kebiasaan
baru. Menatap sesekali ke arah rak lemari, ku lihat senyuman mereka yang ku
cintai dari bingkai tak bernyawa. Palsu namun terasa nyata mereka ada di depan
ku seraya berkata “semangat sayang, berjuang lah, kami di sini mendoakan dan
sabar menunggu”. Kata-kata itu terngiang terus menerus, mendekap hati yang
merindu, menghangatkan sekujur tubuh, dan menguapkan sedikit jenuh.
![]() |
My lovely family |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar