Taipei, ibu kota Taiwan dengan luas
area sekitar 271,7 km² ini memiliki
penduduk dengan jumlah mencapai 2,6 juta jiwa pada tahun 2013. Kota yang diatur
langsung oleh pemerintah pusat ini merupakan kota terbesar di Taiwan yang
menjadikannya sebagai tempat strategis incaran perusahaan industri dan jasa
seperti peralatan listrik dan elektronik, tekstil,
logam, pembuatan kapal, dan motor untuk menempatkan kantor pusatnya. Sebagai kota metropolitan, Taipei memiliki sistem
transportasi yang tertata dengan baik dengan perencanaan yang teratur. Menetap
lebih dari satu tahun di kota ini membuat saya cukup terkagum dengan moda
transportasi masa yang di miliki oleh Taipei. Kota yang sebagian besar
dikelilingin pegunungan di wilayah utara,
timur dan tenggara ini memiliki satu bandara domestik, Bandara Domestik Sungshan, di Distrik Songshan, Kota
Taipei dan satu bandara internasional Bandara Internasional Taoyuan atau yang lebih dikenal dengan
nama Bandara Internasional Chiang Kai-shek, di Kabupaten Taoyuan (Bandara
Internasional Taoyuan berjarak 40 menit perjalanan darat via jalan bebas
hambatan).
Berbicara lebih jauh tentang
transportasi masa Taipei memiliki beberapa jenis diantaranya adalah kereta dan
bus. Seperti kebanyakan kota besar di negara berkembang, Taipei memiliki
beberapa jenis kereta, yang pertama adalah Mass
Rapid Transit (MRT) yaitu kereta yang melayani perjalanan stasiun di dalam
kota Taipei. Ke dua adalah Taiwan
Railways Administrations (TRA) yaitu kereta
berkecepatan 130 km/jam yang melayani rute perjalan antar kota dan antar
provinsi di Taiwan. Jenis kereta lainnya adalah Taiwan High Speed Rail (THSR), kereta yang telah beroperasi sejak
tahun 2007 ini memiliki kecepatan 300 km/jam menjadikannya sebagai kereta tercepat yang
pernah ada di Taiwan, melayani rute antar kota di Taiwan. Semua jenis kereta tersebut
bermuara di Stasiun Kereta Api Taipei yang merupakan stasiun kereta terbesar di
Taiwan. Lebih dari itu, Stasiun Kereta Api Taipei dihubungkan dengan Stasiun
Bus Taipei sehingga pengguna transportasi umum dapat dengan mudah berpindah
dari satu transportasi ke jenis transportasi yang berbeda dengan waktu yang
efisien.
Beralih ke
transportasi darat lainnya, Taipei memiliki bus sebagai salah satu andalan
transportasi umum. Tidak hanya melayani
rute dalam kota, bus-bus di Taipei melayani rute antar kota via jalan provinsi dan antar kota via jalan negara. Sistem bus dalam kota Taipei
dihubungkan dengan sistem MRT sehingga pembayaran dapat dilakukan dengan kartu
pra-bayar atau easycard MRT,
kelebihan lain yang ditawarkan adalah diskon biaya bus bila melakukan transit
dari stasiun MRT. Sedangkan bus-bus antar kota biasanya dilayani oleh
perusahaan swasta yang dipusatkan di Stasiun Bus Taipei.
Melihat
banyak kelebihan yang dimiliki oleh transportasi masa di Taipei seperti
kenyamanan, keamanan, kebersihan serta ketersediaan yang selama ini telah
dirasakan penduduk kota Taipei, bukan berarti tidak memiliki kekurangan. Ada
satu hal yang dapat saya nilai sebagai satu kekurangan yang dimiliki
transportasi masa dalam kota Taipei yaitu waktu operasi yang terbatas (pukul
06.00 am - 00.00 am). Untuk menutupi
kekurangan itu pemerintah mengijinkan taksi untuk beroperasi selama 24 jam per
hari. Seluruh taksi di Taiwan bercat kuning dan berplat dasar putih dengan tulisan merah.
Seperti halnya di Indonesia, taksi di Taiwan memiliki rate sesuai dengan jarak tempuh dan waktu sehingga menjadikannya
sebagai pilihan terakhir karena biayanya yang cukup mahal.
Belajar dari
Taiwan, ada satu alat transportasi yang sangat menarik bagi saya sejak pertama
saya menginjakan kaki di Taipei. Sepeda, ya alat transportasi roda dua ini
merupakan salah satu transportasi umum yang disediakan oleh pemerintah kota
Taipei melalui Departemen Transportasi sejak tahun 2008. Sistem sewa (rental)
sepeda menjadi pilihan pemerintah kota Taipei untuk mengajak masyarakat
menggunakan sepeda sebagai moda transportasi jarak dekat. Dilansir dari halaman
resmi youbike Taipei, tujuan utama
menyediakan transportasi sepeda adalah untuk mengurangi polusi udara, menghindari kemacetan di kota dan
mendidik masyarakat untuk hidup sehat dengan menggunakan sepeda sebagai media
olah raga.
![]() |
ini dia ubike, gambar diambil dari sini |
Bekerja sama dengan salah satu perusahaan sepeda
ternama pemerintah kota Taipei telah mepelopori program yang dikenal dengan
“youbike”. Dengan komitmen yang baik pada tahun 2012 pemerintah telah membangun
162 stasiun yang kebanyakan terletak di seputaran stasiun MRT dan kawasan umum
yang ramai. Jumlah sepeda yang tersedia hingga saat ini berkisar lima ribuan sepeda, jumlah yang tidak sedikit.
Tidak hanya itu, pemerintah kota Taipei dengan serius mendesain model sepeda
yang cukup simpel namun tetap menarik dengan kelengkapan aksesoris seperti
keranjang, lampu, bel serta kunci pengaman. Sejak dimulainya program ini hingga
akhir tahun 2014 pemerintah kota Taipei mengratiskan biaya sewa sepeda untuk
waktu 30 menit pertama dan sebesar 10 NTD (Rp. 430) ututuk setiap 30 menit
berikutnya. Namun, sejak tahun 2015 biaya gratis untuk sewa 30 menit pertama
dihapuskan. Meskipun demikian sepeda tetap menjadi pilihan transportasi umum
jarak dekat anak muda dan pelajar di Taiwan seperti saya dan kawan-kawan.
![]() |
gambar mesin untuk mendaftar ubike, diambil dari sini |
Sedikit berbeda dengan MRT dan bus, untuk dapat
menggunakan fasilitas sepeda kita harus mendaftarkan diri menjadi anggota yang
dapat dilakukan di mesin yang tersedia di stasiun atau melalui laman resmi
youbike dengan mendaftarkan kartu easycard
dan nomor telfon. Easyacard sendiri
ialah kartu debit prabayar seperti ATM yang dapat digunakan untuk membayar
beberapa keperluan seperti biaya transportasi umum, berbelanja di mini market,
parkir, dan beberapa tempat rekreasi seperti kebun binatang, taman bermain,
dll.
![]() |
yoyo card or easy card, gambar diambil dari sini |
![]() |
parkiran/stasiun ubike, gambar diambil dari sini |
Dilihat dari sudut pandang saya sebagai orang asing,
pemerintah kota Taipei telah mampu mengajak masyarakat untuk membudayakan
bersepedah di dalam kota. Didukung dengan tersedianya jalur khusus bersepeda di
hampir seluruh jalanan kota Taipei serta parkiran sepeda yang layak di setiap
stasiun MRT dan daerah ramai di Taipei, tidak ada lagi alasan untuk tidak
bersepeda. Hal ini dapat saya buktikan dengan jumlah sepeda yang lebih banyak
berjajar di parkiran kampus, sekolah, atau parkiran umum dibandingkan dengan
jumlah motor roda dua. Bahkan berdasarkan pengalaman beberapa teman, jumlah
pencurian sepeda (curanda) nampaknya lebih banyak ketimbang pencurian sepeda
motor (curanmor). Hehehe,.
Melalui teknologi informasi yang terintegrasi,
pemerintah Taipei telah berhasil menghadirkan budaya bersepeda yang bersih
bersih dan sehat. Bukan hal yang mustahil jika 10 atau 20 tahun ke depan Taipei menjadi kota idaman
untuk tinggal yang bersanding dengan kota-kota besar di daratan Eropa dan
Amerika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar