Kamis, 14 Januari 2016

Belajar Bersepeda dari Taipei

Taipei, ibu kota Taiwan dengan luas area sekitar 271,7 km² ini memiliki penduduk dengan jumlah mencapai 2,6 juta jiwa pada tahun 2013. Kota yang diatur langsung oleh pemerintah pusat ini merupakan kota terbesar di Taiwan yang menjadikannya sebagai tempat strategis incaran perusahaan industri dan jasa seperti peralatan listrik dan elektronik, tekstil, logam, pembuatan kapal, dan motor untuk menempatkan kantor pusatnya. Sebagai kota metropolitan, Taipei memiliki sistem transportasi yang tertata dengan baik dengan perencanaan yang teratur. Menetap lebih dari satu tahun di kota ini membuat saya cukup terkagum dengan moda transportasi masa yang di miliki oleh Taipei. Kota yang sebagian besar dikelilingin pegunungan di wilayah utara, timur dan tenggara ini memiliki satu bandara domestik, Bandara Domestik Sungshan, di Distrik Songshan, Kota Taipei dan satu bandara internasional Bandara Internasional Taoyuan atau yang lebih dikenal dengan nama Bandara Internasional Chiang Kai-shek, di Kabupaten Taoyuan (Bandara Internasional Taoyuan berjarak 40 menit perjalanan darat via jalan bebas hambatan).

Berbicara lebih jauh tentang transportasi masa Taipei memiliki beberapa jenis diantaranya adalah kereta dan bus. Seperti kebanyakan kota besar di negara berkembang, Taipei memiliki beberapa jenis kereta, yang pertama adalah Mass Rapid Transit (MRT) yaitu kereta yang melayani perjalanan stasiun di dalam kota Taipei. Ke dua adalah Taiwan Railways Administrations (TRA) yaitu kereta  berkecepatan 130 km/jam yang melayani rute perjalan antar kota dan antar provinsi di Taiwan. Jenis kereta lainnya adalah Taiwan High Speed Rail (THSR), kereta yang telah beroperasi sejak tahun 2007 ini memiliki kecepatan 300 km/jam  menjadikannya sebagai kereta tercepat yang pernah ada di Taiwan, melayani rute antar kota di Taiwan. Semua jenis kereta tersebut bermuara di Stasiun Kereta Api Taipei yang merupakan stasiun kereta terbesar di Taiwan. Lebih dari itu, Stasiun Kereta Api Taipei dihubungkan dengan Stasiun Bus Taipei sehingga pengguna transportasi umum dapat dengan mudah berpindah dari satu transportasi ke jenis transportasi yang berbeda dengan waktu yang efisien.
Beralih ke transportasi darat lainnya, Taipei memiliki bus sebagai salah satu andalan transportasi umum.  Tidak hanya melayani rute dalam kota, bus-bus di Taipei melayani rute antar kota via jalan provinsi dan antar kota via jalan negara. Sistem bus dalam kota Taipei dihubungkan dengan sistem MRT sehingga pembayaran dapat dilakukan dengan kartu pra-bayar atau easycard MRT, kelebihan lain yang ditawarkan adalah diskon biaya bus bila melakukan transit dari stasiun MRT. Sedangkan bus-bus antar kota biasanya dilayani oleh perusahaan swasta yang dipusatkan di Stasiun Bus Taipei.
Melihat banyak kelebihan yang dimiliki oleh transportasi masa di Taipei seperti kenyamanan, keamanan, kebersihan serta ketersediaan yang selama ini telah dirasakan penduduk kota Taipei, bukan berarti tidak memiliki kekurangan. Ada satu hal yang dapat saya nilai sebagai satu kekurangan yang dimiliki transportasi masa dalam kota Taipei yaitu waktu operasi yang terbatas (pukul 06.00 am -  00.00 am). Untuk menutupi kekurangan itu pemerintah mengijinkan taksi untuk beroperasi selama 24 jam per hari. Seluruh taksi di Taiwan bercat kuning dan berplat dasar putih dengan tulisan merah. Seperti halnya di Indonesia, taksi di Taiwan memiliki rate sesuai dengan jarak tempuh dan waktu sehingga menjadikannya sebagai pilihan terakhir karena biayanya yang cukup mahal.

Belajar dari Taiwan, ada satu alat transportasi yang sangat menarik bagi saya sejak pertama saya menginjakan kaki di Taipei. Sepeda, ya alat transportasi roda dua ini merupakan salah satu transportasi umum yang disediakan oleh pemerintah kota Taipei melalui Departemen Transportasi sejak tahun 2008. Sistem sewa (rental) sepeda menjadi pilihan pemerintah kota Taipei untuk mengajak masyarakat menggunakan sepeda sebagai moda transportasi jarak dekat. Dilansir dari halaman resmi youbike Taipei, tujuan utama menyediakan transportasi sepeda adalah untuk mengurangi polusi udara, menghindari kemacetan di kota dan mendidik masyarakat untuk hidup sehat dengan menggunakan sepeda sebagai media olah raga.
ini dia ubike, gambar diambil dari sini
Bekerja sama dengan salah satu  perusahaan sepeda ternama pemerintah kota Taipei telah mepelopori program yang dikenal dengan “youbike”. Dengan komitmen yang baik pada tahun 2012 pemerintah telah membangun 162 stasiun yang kebanyakan terletak di seputaran stasiun MRT dan kawasan umum yang ramai. Jumlah sepeda yang tersedia hingga saat ini berkisar  lima ribuan sepeda, jumlah yang tidak sedikit. Tidak hanya itu, pemerintah kota Taipei dengan serius mendesain model sepeda yang cukup simpel namun tetap menarik dengan kelengkapan aksesoris seperti keranjang, lampu, bel serta kunci pengaman. Sejak dimulainya program ini hingga akhir tahun 2014 pemerintah kota Taipei mengratiskan biaya sewa sepeda untuk waktu 30 menit pertama dan sebesar 10 NTD (Rp. 430) ututuk setiap 30 menit berikutnya. Namun, sejak tahun 2015 biaya gratis untuk sewa 30 menit pertama dihapuskan. Meskipun demikian sepeda tetap menjadi pilihan transportasi umum jarak dekat anak muda dan pelajar di Taiwan seperti saya dan kawan-kawan.
gambar mesin untuk mendaftar ubike, diambil dari sini
Sedikit berbeda dengan MRT dan bus, untuk dapat menggunakan fasilitas sepeda kita harus mendaftarkan diri menjadi anggota yang dapat dilakukan di mesin yang tersedia di stasiun atau melalui laman resmi youbike dengan mendaftarkan kartu easycard dan nomor telfon. Easyacard sendiri ialah kartu debit prabayar seperti ATM yang dapat digunakan untuk membayar beberapa keperluan seperti biaya transportasi umum, berbelanja di mini market, parkir, dan beberapa tempat rekreasi seperti kebun binatang, taman bermain, dll. 
yoyo card or easy card, gambar diambil dari sini

parkiran/stasiun ubike, gambar diambil dari sini

Dilihat dari sudut pandang saya sebagai orang asing, pemerintah kota Taipei telah mampu mengajak masyarakat untuk membudayakan bersepedah di dalam kota. Didukung dengan tersedianya jalur khusus bersepeda di hampir seluruh jalanan kota Taipei serta parkiran sepeda yang layak di setiap stasiun MRT dan daerah ramai di Taipei, tidak ada lagi alasan untuk tidak bersepeda. Hal ini dapat saya buktikan dengan jumlah sepeda yang lebih banyak berjajar di parkiran kampus, sekolah, atau parkiran umum dibandingkan dengan jumlah motor roda dua. Bahkan berdasarkan pengalaman beberapa teman, jumlah pencurian sepeda (curanda) nampaknya lebih banyak ketimbang pencurian sepeda motor (curanmor). Hehehe,.
Melalui teknologi informasi yang terintegrasi, pemerintah Taipei telah berhasil menghadirkan budaya bersepeda yang bersih bersih dan sehat. Bukan hal yang mustahil jika 10 atau  20 tahun ke depan Taipei menjadi kota idaman untuk tinggal yang bersanding dengan kota-kota besar di daratan Eropa dan Amerika.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar