Menaiki kapal dengan jadwal
keberangkatan pukul 15.15 menuju Makau ferry terminal kami pun memiliki waktu
untuk solat dan istirahat sebelum melanjutkan perjalanan. Sajadah pun kami
gelar di ruang tunggu tanpa peduli sorotan mata mereka-mereka yang tertarik
pada apa yang kami lakukan (karena lagi solat diliatin, divideoin, difotoiin
itu adalah hal biasa bagi kami yang tinggal di negara mayoritas atheis).
Singkat cerita, kami pun sampai di Makau ferry terminal dengan jarak tempuh
laut selama 50 menit. Sesampainya di pelabuhan ini, kami harus melewati gerbang imigrasi
(info: Makau dan Hongkong itu bebas visa yaaa) untuk mendapatkan surat ijin
tinggal (bentuknya kaya sticker gitu, maksimal tinggal selama 30 hari).

Tempat pertama yang kami tuju
adalah Senado square. Untuk sampai ke Senado square keluar dari pelabuhan kami
menuju terminal bus yang berada tepat di seberang pelabuhan untuk menaiki free
shutle bus dari Grand Lisboa Hotel untuk menuju pusat kota (selain pilihan
menaiki free shuttle bus yang disediakan oleh beberapa hotel dan casino kamu
bisa memilih menggunakan bus. Tapi kalau ada yang gratis, kenapa mesti bayar,
hehe :p ). Selanjutnya dari Grand Lisboa
perjalanan dapat dilanjutkan dengan
berjalan selama Selanjutnya
dari Grand Lisboa perjalanan dapat
dilanjutkan dengan berjalan selama 10-15
menit. Di Senaodo Square kita akan
menemukan wilayah beraspal yang berada di pusat bekas
koloni Portugis di Macau. Lapangan ini ditutupi oleh bangunan Leal Senado,
Kantor Pos Umum, dan Gereja Santo Dominikus. Lapangan Senado diaspal dengan
gaya Portugis tradisional di
mana banyak toko menjajakan
makanan, oleh2 dan souvenir.
 |
Jalan utama di Senado Square, Makau |
 |
Apotik di Senado Square |
Dari Senado Square kita dapat
mengunjungi Ruins of St. Paul’s Church, gereja yang kini hanya menyisakan
fasad depan dan tangga yang selamat dari kebakaran hebat pada tahun 1835.
 |
Ruins of St. Paul’s Church |
Hari mulai gelap,
kawasan Senado Square pun sangat ramai, oleh karena itu kami memutuskan untuk
mencari hotel tempat kami akan bermalam dan kembali lagi besok pagi. Dengan berjalan kaki selama 15 menit,
kami pun sampai di hotel. Sambil menunggu waktu magrib kami pun beristirahat. Sesuai
degan itinerary yang telah kami siapkan, setelah solat magrib kami pergi ke
Venetian, Makau. Untuk sampai di Venetian kami memilih menggunakan free shuttle
bus dari Macau Ferry Terminal. Dengan waktu tempuh sekitar 30 menit, kami pun
sampai di Venetian. Karena perut sudah keroncongan, tempat yang kami cari
pertama adalah food court dan restoran yang menyajikan makanan halal. Alhamdulillah banget, kami menemukan satu-satunya restoran halal yang menyajikan makanan india. (Biaya makan di Makau sekitar 60-80 Dollar Hongkong, muahallll rek, yo iyaa :'( ) Perut kenyang, waktunya keliling resort.
 |
Food court (ada di lantai 2 Venetian resort) |
Venetian adalah sebuah resort
megah berbintang 5 bergaya eropa. Di dalam resort tersebut dapat dijumpai
casino, hotel, tempat berbelanja, sampai food court. Yang terkenal dari
Venetian adalah miniatur Venice, Italy yang berada di dalam gedung.
 |
Venetian, Makau (ini di dalam gedung, di luar gedung sudah gelap tapi di dalam dikondisikan seperti siang dan sore) |
Teringat dengan adegan di
drakor BBF, saat Geum jandi menaiki gondola, kami pun berlari menuju kiosk Boutique
yang menjual tiket gondola. Karena apalah artinya dateng ke Venetian tapi gak
naik gondola. Luckyly kita jadi salah satu pengunjung yang bisa menaiki dua
gondola terkahir sebelum pelayanan naik gondola ditutup pada pukul 21.00. Harga
tiket per orang untuk menaiki gondola terbilang cukup mahal, yaitu 120 $ Hongkong.
Dengan 120 $ kamu bisa menaiki gondola PP (pulang pergi) plus live music dari
masinis gondola (gak tau sebutannya apa, maap :D)
 |
this photo was dedicated for my hubby |
 |
duduk di gondola (fyi: sebetulnya kita gak boleh ambil foto selama di gondola) |
 |
ini dia Iras, my patner in crime :P |
 |
can you guess si bapak orang mana? |
 |
pemandangan sekeliling sungai buatan, bisa dilihat dikelilingi toko-toko |
Selesai menaiki gondola kami
pun mengelilingi Venetian sambil mengambil beberapa foto di spot-spot yang
memiliki pemandangan yang bagus. Honestly, feel like I was in Venice, Italy dan
teringat lah kembali do'a itu "Ya Allah, saya mau ke Macau" dan
subhanalloh banget do'a itu Ia kabulkan setelah 5 tahun. Lalu saya dan iras pun
berucap " Ya Allah, kasi kita kesempatan untuk naik gondola di Venice,
Italy". (gak ada yang tahu kan, kalo kita suatu saat bisa ke Venice.).
Hari semakin malam, kami pun memutuskan untuk kembali ke hotel dengan shuttle
bus gratis lagi. Malangnya, kami salah naik bus dan tersesetlah kami sampai ke
perbatasan Makau-China. Untungnya, kami menemukan bus yang rutenya melewati
Senado Square, sehingga kami bisa kembali ke hotel. hehe,. :D :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar