Minggu, 17 Januari 2016

Short trip to Makau & Hongkong (Part 2)


Menaiki kapal dengan jadwal keberangkatan pukul 15.15 menuju Makau ferry terminal kami pun memiliki waktu untuk solat dan istirahat sebelum melanjutkan perjalanan. Sajadah pun kami gelar di ruang tunggu tanpa peduli sorotan mata mereka-mereka yang tertarik pada apa yang kami lakukan (karena lagi solat diliatin, divideoin, difotoiin itu adalah hal biasa bagi kami yang tinggal di negara mayoritas atheis). Singkat cerita, kami pun sampai di Makau ferry terminal dengan jarak tempuh laut selama 50 menit. Sesampainya di pelabuhan ini, kami harus melewati gerbang imigrasi (info: Makau dan Hongkong itu bebas visa yaaa) untuk mendapatkan surat ijin tinggal (bentuknya kaya sticker gitu, maksimal tinggal selama 30 hari).


Tempat pertama yang kami tuju adalah Senado square. Untuk sampai ke Senado square keluar dari pelabuhan kami menuju terminal bus yang berada tepat di seberang pelabuhan untuk menaiki free shutle bus dari Grand Lisboa Hotel untuk menuju pusat kota (selain pilihan menaiki free shuttle bus yang disediakan oleh beberapa hotel dan casino kamu bisa memilih menggunakan bus. Tapi kalau ada yang gratis, kenapa mesti bayar, hehe :p ). Selanjutnya dari  Grand Lisboa perjalanan dapat dilanjutkan  dengan berjalan selama Selanjutnya dari  Grand Lisboa perjalanan dapat dilanjutkan  dengan berjalan selama 10-15 menit. Di Senaodo Square kita akan  menemukan  wilayah beraspal yang berada di pusat bekas koloni Portugis di Macau. Lapangan ini ditutupi oleh bangunan Leal Senado, Kantor Pos Umum, dan Gereja Santo Dominikus. Lapangan Senado diaspal dengan gaya Portugis tradisional di mana banyak toko menjajakan makanan, oleh2 dan souvenir.


Jalan utama di Senado Square, Makau


Apotik di Senado Square
Dari Senado Square kita dapat mengunjungi Ruins of St. Paul’s Church, gereja yang kini hanya menyisakan fasad depan dan tangga yang selamat dari kebakaran hebat pada tahun 1835. 

 Ruins of St. Paul’s Church
Hari mulai gelap, kawasan Senado Square pun sangat ramai, oleh karena itu kami memutuskan untuk mencari hotel tempat kami akan bermalam dan kembali lagi besok pagi. Dengan berjalan kaki selama 15 menit, kami pun sampai di hotel. Sambil menunggu waktu magrib kami pun beristirahat. Sesuai degan itinerary yang telah kami siapkan, setelah solat magrib kami pergi ke Venetian, Makau. Untuk sampai di Venetian kami memilih menggunakan free shuttle bus dari Macau Ferry Terminal. Dengan waktu tempuh sekitar 30 menit, kami pun sampai di Venetian. Karena perut sudah keroncongan, tempat yang kami cari pertama adalah food court dan restoran yang menyajikan makanan halal. Alhamdulillah banget, kami menemukan satu-satunya restoran halal yang menyajikan makanan india. (Biaya makan di Makau sekitar 60-80 Dollar Hongkong, muahallll rek, yo iyaa :'( ) Perut kenyang, waktunya keliling resort.

Food court (ada di lantai 2 Venetian resort)
 Venetian adalah sebuah resort megah berbintang 5 bergaya eropa. Di dalam resort tersebut dapat dijumpai casino, hotel, tempat berbelanja, sampai food court. Yang terkenal dari Venetian adalah miniatur Venice, Italy yang berada di dalam gedung.

Venetian, Makau (ini di dalam gedung, di luar gedung sudah gelap tapi di dalam dikondisikan seperti siang dan sore)
Teringat dengan adegan di drakor BBF, saat Geum jandi menaiki gondola, kami pun berlari menuju kiosk Boutique yang menjual tiket gondola. Karena apalah artinya dateng ke Venetian tapi gak naik gondola. Luckyly kita jadi salah satu pengunjung yang bisa menaiki dua gondola terkahir sebelum pelayanan naik gondola ditutup pada pukul 21.00. Harga tiket per orang untuk menaiki gondola terbilang cukup mahal, yaitu 120 $ Hongkong. Dengan 120 $ kamu bisa menaiki gondola PP (pulang pergi) plus live music dari masinis gondola (gak tau sebutannya apa, maap :D)

this photo was dedicated for my hubby


duduk di gondola (fyi: sebetulnya kita gak boleh ambil foto selama di gondola)

ini dia Iras, my patner in crime :P

can you guess si bapak orang mana? 

pemandangan sekeliling sungai buatan, bisa dilihat dikelilingi toko-toko
Selesai menaiki gondola kami pun mengelilingi Venetian sambil mengambil beberapa foto di spot-spot yang memiliki pemandangan yang bagus. Honestly, feel like I was in Venice, Italy dan teringat lah kembali do'a  itu "Ya Allah, saya mau ke Macau" dan subhanalloh banget do'a itu Ia kabulkan setelah 5 tahun. Lalu saya dan iras pun berucap " Ya Allah, kasi kita kesempatan untuk naik gondola di Venice, Italy". (gak ada yang tahu kan, kalo kita suatu saat bisa ke Venice.). Hari semakin malam, kami pun memutuskan untuk kembali ke hotel dengan shuttle bus gratis lagi. Malangnya, kami salah naik bus dan tersesetlah kami sampai ke perbatasan Makau-China. Untungnya, kami menemukan bus yang rutenya melewati Senado Square, sehingga kami bisa kembali ke hotel. hehe,. :D :D



Tidak ada komentar:

Posting Komentar