Taipei, spring 2015. Ini cerita tentang aku, kamu dan kita. Perjalan
panajang untuk menemukan, apa arti diriku untuk kamu begitu juga sebaliknya.
(Jon bergumam dalam hati sambil jalan nyusurin kota Taipei, nunjukin Taipei 101
dan beberapa tempat lain).
Jhon mengelurakan handphonenya lalu nelfon salah satu
temennya yang kebetulan tinggal di Taipei.
Jhon: “Kal, aku udah di Taipei nih, bisa gak jadi guide
seharian ini”. Jhon menghubungi Haikal,
temen kuliahnya di Depok dulu yang sekarang kerja di Taipei.
Haikal: “Duh, sorry banget Jhon, hari ini aku supper busy. I
have meeting with my boss. Kamu udah hubungin Jan belum, dia kan kuliah di
Taipei, siapa tau dia bisa jadi guide kamu. Aku tutup telefonnya ya. Bye”
Teeet,. Suara telfon dimatikan.
Akhirnya Jhon memutuskan buat meminta bantuan Jan, mantan
pacarnya waktu kuliah dulu.
Jhon mengirimkan gambar Taipei 101 di grup teman-teman jaman
kuliahnya dulu. Dan menuliskan caption “Iam here,.”
Lalu Jan membalas,. “Kamu di Taipei?”
Haikal membalas “ si Jhon di Taipei tuh, kamu bisa jadi guide
dia sehari ini gak? Tadinya aku yang janjian mau nemenin dia tapi aku ada
urusan penting dan gak bisa ditinggal. Tolongin ya”
Mengetahui Jan yang akan menemani dia seharian mengelilingi
kota Taipei, wajah bahagia terpancar di muka Jhon. Menunggu Jan, dia duduk di
sebuah bangku taman di pinggiran sungai. (waktu berlalu menunggu Jan, dari
posisi duduk, berdiri, tiduran sudah Jhon lakukan tapi Jan belum datang juga).
Hingga akhirnya saat Jhon duduk sambil merenenung memandangi
pingiran sungai, dari arah yang belakang Jan datang dan menghampiri Jhon.
Jan: “orange juice” menyodorkan botol orange juice ke pada
Jhon yang tak melihatnya”
Jhon terkaget lalu menengok ke arah suara Jan datang.
Jhon: “hei, masih tau aja kesukaan aku” sambil mengambil
botol orange juice yang disodorkan Jan.
Jan: “long time no see, apa kabar kamu?” langsung duduk di
sebelah Jhon dan sama-sama memandang ke arah depan.
Jhon: “Baik, baik banget”. Sambil sedikit salah tingkah.
Jan: “Udah lama di Taipei?”
Jhon: “Baru sampai tadi pagi.”
Jan: “Tumben banget worka holic kaya kamu bisa liburan pas spring
kaya gini.”
Jhon: “Aku kan kangen kamu, jadi aku nyusulin kamu ke sini.”
Jan: “Ah builtshit.”
Jhon: “Aku serius.”
Jan: “Emang gak berubah kamu”.
Jhon: “Kenapa?”
Jan: “tukang gombal” sambil melihat langsung mata Jhon.
Jhon: “Kamu sendiri apa kabar?” menoleh melihat ke arah Jan
Jan: “You can see, I am verry fine.”
Jhon: “Kuliah kamu gimana?”
Jan: “kuliah? Gitu-gitu aja.”
Jhon: “gitu gimana?”
Jan: “pagi masuk kelas, siang sampai malam experiment di Lab,
malem sampai pagi di Dorm. Not so special. Kadang aku jenuh, dan kalo jenuh aku
pasti kangen rumah, kangen mama, kangen papa.” Melirik ke arah Jhon dan
berbisik dalam hati “kangen kamu juga”.
Jhon: “tapi betah kan tinggal di sini?”
Jan: “lumayan lah”.
Jhon: “kamu punya pacar di sini?”
Jan: “Pernah sih deket sama beberapa cowo Indo yang kuliah di
sini juga, tapi gak ada yang mau diajak serius. Males deh jadinya,.”
Jan: “Kok jadi introgasi gini. Gantian ah, Kamu sendiri sama
Kinar masih pacaran?”
Jhon: “Aku putus sama dia
3 bulan yang lalu.”
Jan: “seriously?” sambil agak kaget
Jhon: “bukannya itu yang kamu harepin dari dulu”.
Jan: “ hello, dia itu sahabat baik aku, dia bahagia, aku juga
bahagia, dia kan cinta mati sama kamu Jhon.”
Jhon: “karna itu juga kan dulu kamu putusin aku.”
Jan: “Udah lah, masa lalu gak asik dibahas.”.
Jan: “Kamu laper gak? Makan yuk, aku laper nih”. Jan berdiri
dari tempat duduknya lalu berhadapan dengan Jhon yang masih duduk.
Jhon: “siap bos,. Makan apa nih”?
Jan: “Ayo ikut aja,.” Jan berjalan duluan meninggalkan Jhon
yang masih duduk dan melihat ke arah Jan.
Mereka berdua berjalan kaki, Jan berjalan beberapa langkah di
depan sementara Jhon di belakang kemudian Jhon berjalan lebih cepat agar bisa
berjalan sebelahan.,
Jhon: “mau makan di mana kita?” (Jhon berjalan mundur
menghadap Jan)
Jan: “udah, gak usah bawel, ikut aja”
Jhon: “Jauh dari sini?”
Jan: “deket cuma satu stasiun MRT dari sini”
Jan dan Jhon akhirnya masuk ke sebuah stasiun MRT dan
menunggu MRT datang.
Di dalam MRT
Jhon: “Masih inget dulu sering minta aku temenin kalo kamu
naik kereta dari Depok ke Salemba?”. Jhon mencoba mengingat hal yang pernah
mereka lakukan selama pacara dulu. Sambil berdiri sebelahan di dalam MRT.
Jan: “Inget lah, gak mungkin lupa. Kereta KRL yang kalo penuh
itu sumpeknya minta ampun”.
Jan and Jhon sampai di depan restoran tempat mereka akan
makan,. Kemudian masuk.
Duduk berhadapan,.
Jan: “mau pesen apa kamu?”
Jhon: “apa aja, kamu pilihin lah”.
Merekapun makan sambil mengobrol, terkadang tertawa bersama.
Keluar restoran,. Jalan tepat di depan CKS.
Jan: “this is the most famous memorial hall in Taipei. Want
you visit there?”
Jhon: “ok”. Jhon hampir menyebrang jalan saat lampu pejalan
kaki masih merah dan Jan secara refleks menarik tangan Jhon.
Jan: “wait,”
Jhon: “Aku tau kok, Cuma ngetes aja, ternyata kamu masih care
kaya dulu”.
Jan pun melepas tangan Jhon seketika.
To be continue,.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar