Selasa, 08 Januari 2013

Kamu jauh lebih beruntung, jika kamu mau menengok ke bawah



Kegiatan bimbingan dan beberapa acara hari ini telah membuat saya lelah. Tapi sebuah peristiwa luar biasa hari ini telah mencharge sedikit energi yang tersisa. Kejadian luar biasa ini bermula di sebuah stopan lampu merah. Saya yang sedang menunggu lampu merah menjadi lampu hijau terpaku sembari menikmati hiruk pikuk kota Bandung selepas magrib. Terlihat beberapa pengamen dan pengemis yang terdiri dari 3 anak kecil yang dua diantaranya perempuan berumur 7-10thn dan seorang anak laki-laki berumur 5thn-nan. Anak laki-laki itu kemudian menperhatikan saya yang membuang muka karena dari awal saya tak berniat memberi uang recehan pada pengemis itu. Tapi anak laki-laki itu malah semakin mendekati saya kemudian melihat ke arah kantong keresek yang berisikan botol air mineral dan dia berkata “minta minumnya”. Dengan spontan saya pun memberikan botol air mineral yang tersisa setengahnya. Segera setelah mendapatkan  botol air mineral, ia pun membuka tutup botol dan menenggak air dengan tampang kehausan. Saya yang memperhatikan tiba-tiba merasa terrenyuh dan hampir meneteskan air mata. Bagaimana tidak, seorang anak berumur 5thn masih berada di jalanan untuk memelas demi sesuap nasi. Tak hanya merasa terrenyuh, seketika saja hati ini berkata untuk memberikan ia sedikit kebahagiaan. Secepat kilat hati ini menghipnotis otak saya untuk mengambil uang yang berada di saku jaket. Saya rogoh saku jaket yang saya ingat betul di dalamnya terdapat 2 lembar uang 5ribu dan selembar uang 2ribu. Tanpa berfikir panjang tangan saya segera mengambil uang dengan pecahan tertinggi yang saya punya di saku jaket saya. Sembari tangan kanan saya merogoh saku jaket, mulut ini pun memanggil anak laki-laki itu dengan halus ditambah senyuman manis “ade, sini de!”. Panggilan halus saya ternyata didengar oleh ke dua pengemis lain. Melihat tangan saya yang memegang uang, lantas ke dua pengemis lain mendekati dan menyerebot anak laki-laki ini. Dia yang jelas paling kecil tak mampu menang untuk berebut. Hasilnya uang yang akan saya berikan direbut oleh pengemis anak perempuan berumur 10thn-nan. Meresa dirinya diperlakukan tak adil akhirnya ia pun menangis dengan gaya khas anak kecil tidur di jalanan. Saya tak tega, benar-benar tak tega. Kemudian saya ambil uang yang masih tersisa di saku jaket saya dan terambil lah uang pecahan 2ribu namun anak ini kalah cepat lagi. Uang ini diambil oleh temannya yang lain. Kemudian saya kembali mengambil uang terakhir di saku saya yang pastinya uang pecahan 5rb dan saya ingin anak ini yang mendapatkannya. Saya panggil dia yang sedang menangis minta bagian dia pada temannya dan secepat angin ia mendekati dan mengambil uang terakhir saya. Di detik-detik terakhir lampu merah telah berubah menjadi hijau. Dengan kendaraan yang berjalan saya sempat melihat tawa bahagia di wajahnya yang kumel, kotor, ingusan namun begitu polos.
Kejadian yang tak lebih dari 3menit itu sontak mengebrak hati dan pikiran saya. Begitu banyak hikmah yang dapat saya ambil dari kejadian tersebut. Dengan irama denyut jantung yang berdegup dan melodi dari setiap hembusan nafas ini, sepanjang jalan saya memanjatkan syukur pada Nya yang memiliki seisi alam ini. Kejadian tadi telah membuat saya kembali bersyukur bahwa saya jauh lebih beruntung dibandingkan dengan mereka.
#Do’aku
Ya Rabb, hamba panjatkan syukur atas milyaran kenikmatan yang kau berikan setiap detiknya.
Begitu dermawan diri Mu memberikan kami oksigen untuk bernafas, menjaga keseimbangan bumi, membuat bumi memiliki gaya grafitasi, menghadirkan siang dan malam, memberikan kami kecukupan air untuk kehidupan, memberikan kami daratan untuk dipijak, dan begitu banyak lagi kenikmatan yang telah Kau beri walau kami tak pernah memintanya.
Terimakasih atas segala kenikmatan yang tak pernah hamba minta pada Mu, yang sering kali hamba tak sadari dan tak hamba syukuri.
Terimakasih atas rezeki yang kau beri pada orangtua hamba hingga hamba masih bisa menikmati makanan enak setiap hari, rumah teduh, kasur empuk, selimut hangat, baju layak, kesempatan untuk mencicipi bangku kuliah, dan banyak lagi yang selama ini tak pernah hamba minta tapi dengan baik hati masih Kau beri.
Ya Rabb, hamba memohon pada Mu, hanya pada Mu. Berilah mereka (anak jalanan/pengemis) kesempatan untuk mencicipi bangku sekolah agar kelak mereka menjadi generasi penerus bangsa yang berguna bagi orang tua, negara dan agamanya.
Ya Rabb, bukakan lah pintu hati orangtua/wali mereka agar menyadari kesalah yang telah mereka lakukan. Bukakan lah pikiran mereka agar tersadar dari kemalasan yang selama ini membelenggu mereka. Mudahkan lah mereka dalam mengais rezeki yang halal dengan cara yang baik. Bimbing dan tuntun lah mereka Ya Allah atau jadikan lah hamba sebagai perantara Mu untuk menolong mereka. Mudahkan lah hamba dalam mencapai cita-cita hamba, lancarkan lah hamba untuk mengais rezeki yang bermanfaat. Bukakan lah pintu rezeki hamba lebar-lebar, dekatkan lah rezeki yang berlimbah kepada hamba agar semakin banyak hamba bermanfaat bagi orang tua, saudara dan sesama.. Aamiin Ya Rabbalalamin,.

2 komentar:

  1. Assalamualaikum....singgah perdana, senang bisa berkunjung ke sini, banyak hal baru...NICE ENTRY....berbagi pengalaman disini...jangan lupa singgah balik yeah...@_@

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam. first of all thanks for ur coming. jangan lupa baca postingan2 terbaru yaahh. siiippp.. *kasih jempol*

      Hapus