Tunjuk tangan, siapa yang memiliki
impian menjadi pengusaha sukses? Saya rasa, 90% dari pembaca menunjukkan
tangan. Dan saya amat yakin, tidak lebih dari 10% dari yang menunjukkan tangan
telah memulai usahanya. (*tsahhh kibas rambut, gaya peramal). Maka dari itu,
80% dari yang menunjukkan tangan baru memiliki keinginan/angan/impian menjadi
pengusaha. Betul apa betul banget?
2 bulan yang lalu saya termasuk
ke dalam 80% itu. Saya telah memiliki keinginan kuat, angan dan mimpi besar
untuk menjadi seorang woman preneur. Mengikuti berbagai seminar wirausaha dan
seminar motivasi telah saya jalani. Dan tiap kali ditanya usaha apa yang akan
anda jalani, dengan gamblang saya memaparkan. Namun, ketika ditanya mengapa anda
belum memulai, saya selalu menjadikan modal dan status mahasiswi sebagai
alasan. Terus dan terus menerus seperti itu sampai saya mengikuti sebuah
program coaching entreprener awal tahun ini impian saya menjadi pengusaha masih
ada dalam bentuk buku impian. (*hehehehe parah nyoooo)
Namun tidak dengan 2 bulan ke
belakang. Sebuah mata kuliah tambahan di semester 8 ini yaitu wirausaha
memperkenalkan saya dengan sesosok bunda guru yang terus mengatakan “action,
actin, action” di dalam perkuliahan
hingga terngiang sampai di rumah. Bermalam-malam kata-kata itu terus
terulang, hingga membuat saya gelisah dan akhirnya mencoba untuk action. Tanpa berfikir
panjang lagi, dengan keterbatasan waktu, tenaga, dan materi yang saya miliki
sebagai mahasiswi dan sedikit ilmu tentang wirausaha yang telah saya dapatkan,
serta nasihat seoarang Kang Rendi Saputra via chat BBM, saya memilih untuk
memulai menjadi seorang pedagang reseller ketimbang bikin produk sendiri dan
memasarkannya. Mengapa pedagang reseller?padahal tiap bulan Rhamadhan saya
berjualan kue buatan sendiri (City’s Cookies) dan laris manis. Karena menurut
saya, yang bisa saya jalani dengan kapasitas saya saat ini adalah memulai
dengan berjualan produk orang lain. Selain itu, untuk menjadi reseller tidak
membutuhkan modal uang yang banyak, bahkan saya memulai tanpa modal uang.
Singkat cerita, saya pun menjadi
reselller untuk produk sepatu laki-laki. Bermodalkan akun sosial dan BB yang
saya miliki, saya memberanikan diri untuk action. Mencoba menawarkan produk
kepada teman-teman dekat via BBM dan akun sosial lainnya. Bagaimana dengan
hasilnya?
Hari pertama saya menawarkan
sepatu kepada teman-teman via chat BBM dan hasilnya tak satupun ada yang ingin
membeli. Kecewa? Ya, saya merasakan hal itu pada awalnya. Tapi pertemuan saya
dengan Bunda Guru di perkuliahan selanjutnya membuat saya mendengar kata-kata
“Jangan putus asa, mereka yang sukses, mereka yang sudah banyak pelanggan
terbentuk karena waktu yang panjang. Jangan berkecil hati, toh kamu baru mulai
sehari. Cobalah lagi!”. Akhirnya rasa kecewa saya buang jauh-jauh saat
menghampiri saya.
Di hari berikutnya, saya mencoba
menawarkan kepada teman-teman saya via Face Book dengan mengupload produk.
Hasilnya tidak satu orang pun berkomentar. Kecewa? Tidak, karena saya sudah
punya jurus membuang rasa kecewa jauh-jauh. (yeyeyye *\(^.^)/*). Dihari
berikutnya, saya mengganti profil BBM menjadi nama shop online dan foto produk
dan hasilnya belum ada satu sepatu pun yang bisa saya jual. Kemudian di malam
harinya saya kembali membuka FB, sebuah notification memberitahukan bahwa ada
seorang teman yang mengomentari foto yang saya upload. Semangat membara
akhirnya membuahkan hasil terjualnya sepasang sepatu. Namun, saking senangnya
saya tidak menanyakan dahulu stock di gudang, ketika uang sudah di transfer ke
rekening saya ternyata sepatu yang diinginkan teman saya habis dan tidak akan
di restock lagi. Akhirnya saya pun rugi 5000 rupiah karena harus mentansfer
kembali uangnya. (Haahahaha, konyooool :D). Namun sekali lagi, ini tidak
menjadi rasa kecewa bagi saya tapi menjadi pelajaran penting bagi saya
kedepannya.
Seminggu berselang, saya mencoba
membuat web gratisan di yukbisnis.com punya Om Jaya Yea. Web yang memang
dikhususkan untuk berniaga dengan gratis menjadi sebuah keuntungan bagi saya
yang baru memulai bisnis. Di sini saya banyak belajar dari pembisnis yang
lainnya. Lalu bagaimana hasilnya? 3 hari pertama web saya www.sebasepatu.yukbisnis.com memiliki
pengunjung cukup banyak, selanjutnya hanya satu dua itupun tanpa pembeli. Menyerah?
Tidaakkk.
Hari berikutnya, saya mencoba
membuat akun twitter @SerbaSepatu dan fanpages FB SERBA SEPATU. Hasilnya? Selama
beberapa hari mempromosikan hanya mendapatkan tidak lebih dari 4 like untuk fanpage
dan belasan follower. Menyerah? Tidaaakkk.
Akhirnya, saya mencoba untuk menawarkan
produk kepada teman sebangku dan teman kelas lainnya. Saya bukakan laptop saya,
dan saya perlihatkan berbagai foto dari produk yang saya jual. Dengan gaya
sales ala teman dekat dengan sedikit jurus muka memelas dan nada memaksa, hari
itu saya mendapatkan 2 order sepatu. Itupun akan mereka bayar akhir bulan. Senang
luarrr biasa. Saya yang sejak awal anti sales kini menjadi sales. Memang butuh keberanian
yang besar untuk melakukan itu dan saya berhasil ( yuhuuuuuu *\(^_^)/* tepuk
tangan sendiri).
Hari-hari berikutnya Allah
memberikan imbalan atas usaha saya. Saya mendapatkan beberapa orderan tak
terkira yang berasal dari FB, Web, Twitter, dan BBM. Singkat cerita, saya mampu
menjual puluhan pasang sepatu dalam satu minggu dengan omset mencapai X,xjuta. Tak
ada kata lain selain puji syukur untuk Illahi Rabbi.
Selanjutnya hari demi hari,
sebagian waktu sisa kuliah dan menyusun skripsi saya gunakan untuk terus
mengembangkan shop on line “SERBA SEPATU”. Keuntungan yang saya dapatkan, saya
gunakan untuk biaya operasioanal, pembelian aset penunjang shop online dan pengembangan
usaha.
Kini di bulan ke dua, saya telah
memiliki omset lebih dari bulan sebelumnnya. Kini pulsa BB dan modem saya tidak
lagi dari uang saku tapi menjadi biaya operasional Shop online “SERBA SEPATU”. Blog
>> www.serbasepatuonline.blogspot.com
So,ingatlah bahwa modal untuk
memulai usaha itu tidak hanya uang. Cukup “action dulu, action lagi, action
terus” tanpa banyak berfikir.
Ya Rabb, terimakasih atas izin Mu menjadikan @hasniYamani membersamai membangun usaha ini. Ya Rabb, begitu besar kuasa Mu
atas segala sesuatu. Mudahkan dan lancarkan usaha hamba agar 3 bulan ke depan
Shop Online ini tak sekedar menjadi reseller tapi distributor bagi kawan-kawan
yang ingin menjadi reseller. Jadikanlah hamba makelar rezeki bagi teman-teman
hamba seperti kata Kek Jamil Azzaini. Dan ijinkan lah Shop Online ini memiliki
omset puluhan kali lipat di tahun depan. Dan injinkan lah Shop online ini
memiliki home industri sepatu lokal sendiri yang mampu menyerap ratusan tenaga
kerja di 5 tahun yang akan datang. Aamiin,.
Sallam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar