Senin, 22 September 2014

My Autobiography

Note: If you want to take master degree abroad, I am sure that you have to make autobiography  as university requirements. If you never write any autobiography, maybe my autobiography can be a sample. I hope this autobiography can give you inspiration and help you to write your autobiography.

Anggi's Autobiography

My name is Anggi Regiana Agustin. I was born in Bandung, West Java Province, Indonesia on August 25, 1990. I’m a second child and have 2 siblings from an ordinary family. My father’s name is Nurhayat  and my mother’s name is Siti Jenab.  At the age of 6 years old, precisely in 1996, I went to elementary school namely SDPN Setiabudhi Bandung that the distance is not too far from my house. 6 years later I went to junior high school for 3 years from 2002 – 2005. After graduated from junior high school I have decided to continue my study in vocational high school majoring in chemistry analyst because I interested learning chemistry.

Sabtu, 20 September 2014

Bunda pergi sekolah nak, bukan meninggalkan kamu.

Hari ini tepat 2 minggu saya meninggalkan negeri tercinta Indonesia, bersamaan dengan hari Taiwan dilanda badai Taifun. Konon di provinsi Taiwan Selatan atau di kota Kaoshiung badai sudah terjadi sejak malam hari, angin kencang disertai hujan deras membuat mereka tak berani untuk melangkahkan kaki ke luar gedung asrama tempat mereka tinggal. Berhubung ini hari minggu dan seluruh warga dihimbau untuk tidak bepergian jauh, saya memutuskan untuk berhibernasi setelah solat subuh pagi tadi, mengistirahat badan ini setelah seminggu kemarin melewati beberapa kegiatan yang cukup menguras tenaga.
Bersama sinar matahari yang mulai masuk melewati sela-sela gorden kemudian membias di langit-langit kamar, saya beranjak dari tempat tidur dan duduk di sebuah kursi. Tak ada tempat lagi bagi saya untuk berdiam di dalam kamar selain kursi ini dan tempat tidur. Duduk dan kemudian sedikit melamun, mengingat hari di 2 minggu lalu. Saat saat sebelum saya pergi untuk menimba ilmu.

Jangan Tanyakan Yang Satu Ini !!!


Bagi seorang ibu anak adalah titipan yang paling berharga dalam hidupnya. Bagi seorang istri, suami adalah tempat berlabuh ternyaman yang ada di dunia ini. Maka jangan lah tanyakan apa perasaanku saat aku harus meninggalkan anakku dan tinggal jauh dari suamiku.

Minggu, 14 September 2014

Aku Tidak Sepintar yang Mereka Kira

D4-POLBAN graduation

Berita tentang keperagianku menuntut ilmu di luar negeri sudah sampai telinga para tetangga dan keluarga jauh  sebelum hari keberangkatan ku ke Taiwan. Tidak hanya itu saja, mereka pun tahu bahwa aku mendapatkan beasiswa plus akan menjadi dosen setelah kelulusanku nanti. Aku senang saja mereka tahu dari obrolan mulut ke mulut para saudara dan tetangga. Bukan senang untuk pamer, tapi karena mereka semua memberikan do'a gratis untuk ku. Ingat obrolan antara mama dan ibu bidan sebulan yang lalu saat membawa anak ku Shaki. Ibu bidan berkata pada mama, "anaknya pasti pinter banget ya bu, kuliah S2 di luar negeri dari beasiswa dan akan jadi dosen". Lalu mama menjawab, " anak saya tidak pintar bu, masih banyak teman temannya yang lebih pintar".

Selasa, 09 September 2014

Mimpi Buruk Bagi Kami Karyasiswa NTUST

Senin, 08 September 2014, pukul 10.00 waktu Taiwan adalah momen yang akan menjadi sejarah bagi kami karyasiswa DIKTI yang akan melanjutkan kuliah jenjang S2 di National Taiwan University of Science and Technology. Bagaimana tidak begitu, karena ini adalah hari yang kami tunggu setelah sekian lama berjuang untuk mendapatkan beasiswa. Haru dan sedih bercampur menjadi satu di rona pipi yang memerah karena cuaca panas akhir summer. Berselang 2 jam setelah landing dan pengurusan imigrasi, kami yang menjuluki diri sahabat NTUST sampai di “rumah baru” yang lebih dikenal Taiwan Tech dengan bantuan saudara-saudara NTUST-ISA (Indonesia Student Association).
Pertama menginjakkan kaki di rumah baru, kami merasa menjadi karyasiswa (mahasiswa penerima beasiswa) kaya karena dikti memberikan uang saku US$ 700/bulan yang setara dengan NT$ 21000, sedangkan karya siswa lainnya hanya memperoleh uang saku NT$ 10000 atau separuh dari yang kami terima. Berbekal US$ 1400 atau NT$ 40000 dari Indonesia, kami merasa sangat cukup untuk kehidupan sebulan ke depan bahkan masih berlebih dan dapat kami gunakan untuk berkeliling kota Taipei. Namun, mimpi indah itu remuk seketika setelah tidur nyeyak kami semalam.

Thanks to my lil princess Shakira


Nak, terimakasih sudah menjadi anak yang soleh buat bunda dan papap. Terimakasih karena sejak di dalam kandungan usia 7minggu shaki udah temenin bunda pelatihan, tinggal jauh sama papap sampai usia kandungan 8bulan. Terimakasih nak, sudah mengerti bunda sejak dini sekali. Bunda sangat haru menanti setiap detik kelahiranmu. Terimakasih nak, karna selalu sabar ikut bunda pelatihan dr pagi sampai sore, shaki gak rewel dlm kandungan, shaki gak bikin bunda rasain mual-mual hebat dan ngidam aneh-aneh saat jauh dari papap, shaki juga kuat selama bunda urusin berkas2 Depok-Jakarta-Depok, Bandung-Depok, Cilegon-Depok, mulai dr naik kereta, busway, angkot, bis, travel, sampe disupirin papap. Terimaksih juga nak udah bisa bunda ajak kerjasama, setiap bunda ujian shaki bobo nyenyak di dalam kandungan sampe bunda ngerasa bunda gak lagi hamil. Gak lupa, terimakasih yang amat besar karena shaki udah bantu bunda melahirkan proses normal tanpa mules2 yg lama, 5jam dr pembukaan awal sampe lahiran, kehitung cepet kata orang-orang. Sekarang shaki udah umur 8hari, shaki ngerti bunda kecapean dan sempet gak enak badan karena kurang tidur, sekarang shaki gak bikin bunda begadang lg. Shaki bobo teratur, nangis tiap 2jam klo mau mimi, jd sama2 bobo bareng. Makasih sayangku Shakira Siti Humaira Alyamani. Cepat besar dan tumbuh sehat ya nak, klo sudah usia 6bulan, bunda bakal usahain bawa shaki tinggal sama bunda di Taiwan, temenin bunda kuliah S2. Nanti klo bunda dapet beasiwa buat S3 pas umur shaki udah 3th, bunda janji akan tanya shaki mau tinggal di negara mana. Inggris, ky maunya papap? Jerman kaya maunya bunda? Atau mau liat liberti di Amerika? Shaki bebas pilih dan bunda akan perjuangkan karna nanti shaki harus temenin bunda dari awal. Do'akan bunda ya sayang,. Bunda dan papap sayang shaki,.