Minggu, 19 Februari 2017

#NHW4_Mendidik Dengan Kekuatan Fitrah

Assalamualaikum bu-ibu dan calon ibu profesional,.

This week, kelas matrikulasi IIP have a challenging topic. “Mendidik Anak dengan Fitrah Berbasis Hati Nurani” for the first time I heard it sounds like the words of God (berat banget kata-katanya). And after I read a whole materi mata kaya dicolok-colok sampe melek. So, let me share the review, yang menurut saya ini point pentingnya.

1.    Salah satu alasan wanita diamanahi anak adalah untuk membangun peradaban dari dalam rumah.
2.    Yang menentukan tahapan ilmu yang harus dikuasai dalam mendidik anak, adalah DIRI SENDIRI.
“The only reality is YOUR PERCEPTION”
Yakinlah bahwa kita bisa membuatnya menyenangkan dengan menjadi diri sendiri, jangan hiraukan pendapat orang lain dan jangan silau terhadap kesuksesan orang lain.
3.    Yakinlah kepada “kemampuan fitrah” kita dalam mendidik anak-anak. “Just DO It”. Lakukan saja meskipun belum paham, karena Allah lah yang akan memahamkan lewat laku kehidupan kita.
4.    Jangan heboh pada “Apa yang harus dipelajari anak-anak kita”, tapi fokus pada “Untuk apa anak-anak mempelajari hal tersebut”.
5.    Ada satu kurikulum pendidikan yang tidak akan pernah berubah hingga akhir jaman, yaitu : PENDIDIKAN ANAK DENGAN KEKUATAN FITRAH BERBASIS HATI NURANI
6.    Pahami Fitrah yang dibawa anak sejak lahir.
7.    Upayakan proses mendidik yang sealamiah mungkin sesuai dengan sunatullah tahap perkembangan manusia.
8.    Tugas orang tua adalah MENEMANI.
9.    Bedakan antara WAKTU BERSAMA ANAK dan WAKTU DENGAN ANAK.
10. Mendidik bukanlah menjejalkan, mengajarkan, mengisi dan sebagainya. Tetapi pendidikan sejatinya adalah proses membangkitkan, menyadarkan, menguatkan fitrah anak kita sendiri.

Gimana bu-Ibu pedes gak itu mata gara-gara kecolok? Atau pipi yang sakit kaya habis ditampar bolak-balik?

Honestly seperti yang saya katakan di awal, saya SADAR betul 2,5 tahun ini mendidik anak dengan ilmu alakadarnya. Just follow the intuition plus niru apa yang saya rasa baik dari didikan orang tua saya kepada saya dulu. Padahal amanah yang saya emban adalah membangun perdaban. Bayangkan kalau sampai saat ini saya belum bergabung di IIP. So, mari kita belajar dan mulai memperbaiki for better generation. Bismillah,.

Here, I also have questions of #NHW4 and let me share my progress.

a.    Mari kita lihat kembali Nice Homework #1 , apakah sampai hari ini anda tetap memilih jurusan ilmu tersebut di Universitas Kehidupan ini? Atau setelah merenung beberapa minggu ini, anda ingin mengubah jurusan ilmu yang akan anda kuasai?

 Absolutely, not. I still want to focus on ” Ilmu Pemberdayaan Anak”, mempelajari  bagaimana menggali dan mengembangkan potensi anak (sesuai fitrahnya). This major may be a part of “Pendidikan Anak” but cause I want to be an expert, so I chose the spesific one,


b.    Mari kita lihat Nice Homework #2,  sudahkah kita belajar konsisten untuk mengisi checklist harian kita? Checklist ini sebagai sarana kita untuk senantiasa terpicu “memantaskan diri” setiap saat. Latih dengan keras diri anda, agar lingkungan sekitar menjadi lunak terhadap diri kita.

Konsisten/istikomah adalah salah satu perbuatan yang paling sulit menurut saya. Ada banyak faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi terjaganya konsistensi. But, I am trying do the best.

c.    Baca dan renungkan kembali  Nice Homework #3, apakah sudah terbayang apa kira-kira maksud Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Kalau sudah, maka tetapkan bidang yang  akan kita kuasai, sehingga peran hidup anda akan makin terlihat.

It’s a blessing for me ketika Allah mempercayai saya untuk menjadi inspirasi bagi keluarga dan lingkungan. Sebuah kebahagian saat mampu membantu sesama dan merasa kehidupan ini sungguh berharga ketika diri ini masih bermanfaat bagi orang lain. So, dalam kehidupan ini saya memiliki tujuan untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi sebanyak-banyak nya manusia, agama, bangsa, negara, bahkan dunia.

Being a child, wife, mother, and lecturer yg bisa memotivasi dan menginspirasi keluarga dan lingkungan adalah misi hidup yang saya pilih. Fokus menekuni bidang  “pengembangan bakat dan minat” selain energi baru terbarukan dan bioteknologi tentunya. Peran saya akan saya ambil adalah "guru" yang mengisnpirasi.

d.     Setelah menemukan 3 hal tersebut,  susunlah ilmu-ilmu apa saja yang diperlukan untuk menjalankan misi hidup tersebut.

To be an expert in any field, we need knowledge, skills, and attitude, satu paket yang harus dimiliki secara utuh/komplit. Knowledge/pengetahuan bisa didapatkan dari bersekolah, mendengarkan, membaca, dll. Skills tidak dapat dipelajari hanya dengan duduk dikelas, mendengarkan dan membaca melaikan akan tumbuh seiring dengan bertambahnya jam terbang (it is practice). How about attitude? Silahkan jawab sendiri. Hehe. Then untuk mendapatkan semua itu tentunya butuh pengorbanan, usaha, kerja keras, waktu dan materi. So the knowledges that I need to run the mission of my present in this world are
1.    Pursue my study (doctor degree) in the best university in EU with focus on fuel cell project research. Masih dalam rencana, semoga dengan ijin Alloh dalam 3-5 tahun ke depan bisa terealisasi.
2.    Mengikuti seluruh kelas ibu professional.
3.    Mendalami ilmu tentang pendidikan anak, phisikologi anak, pengembangan bakat dan minat sesuai fitrahnya.
4. Sebagai pendukung dan pelengkap, ilmu manajemen keuangan, manajemen waktu dan komunikasi  akan saya pelajari pula.

e.     Tetapkan Milestone untuk memandu setiap perjalanan anda menjalankan Misi Hidup

Di usia saya  26 tahun, saya tetapkan sebagai KM 0 perjalanan kehidupan menjalankan misi hidup yang telah saya tetapkan. Dalam jangka waktu 9 tahun/ saat saya berumur 35 tahun nanti, I hope, someone called me an expert dalam menilai dan mengembangkan minat dan bakat anak. Mulai saat ini, saya usahakan untuk bisa mendedikasikan waktu saya agar tujuan saya tercapai dan sesuai target.
KM 0 – 1 (3 tahun): mempelajari ilmu pendidikan anak, manajemen keuangan, waktu dan komunikasi.
KM 1 – 2 (3 tahun): mempelajari ilmu psikologi anak dan pengembangan minat dan bakat.
KM 2 3  (3tahun): menyelesaikan program doctor, sambil terus memperdalam ilmu pengembangan minat dan bakat.

f.      Koreksi kembali checklist anda di NHW#2, apakah sudah anda masukkan waktu-waktu untuk mempelajari ilmu-ilmu tersebut di atas. Kalau belum segera ubah dan cantumkan.

Tidak ada yang sukses/berhasil dalam satu kali percobaan, begitupun dalam membuat checklist. Untuk itu saya pun mencoba memperbaiki terus menerus setiap checklist yang saya buat agar semakin sempurna.

9.   Lakukan, lakukan, lakukan, lakukan

Yes, without action. Kita hanya akan dikatai sebagai pemimpi. So, what we should do is action, action, and action.

In the end of this sesion, I want to say thank you to my daughter, Shakira. Makasih banyak nak untuk pengertian yang kamu berikan dan maafkan semua kekurangan bunda mu ini selama mendidik kamu. Semoga kelak Kia memahami perjuangan bunda untuk anak-anak bunda dan keluarga. Love you to the Neptunus and back.,

Bunda Anggi dan Kia



Tidak ada komentar:

Posting Komentar