Kamis, 02 Februari 2017

#NHW2_Menjadi Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga

Asslamualaikum bu-ibu, dan calon ibu.

Gak kerasa sudah mamasuki kuliah matrilukasi minggu ke-2 artinya ada Nice Home Work lagi.
Ketika pertama membaca judul materi minggu ke-2, baru baca saja sudah merasa WOW. Bisa kah saya menjadi ibu profesional kebanggan keluarga? Membaca visi dan misi dari komunitas ibu profesioanl saja sudah sangat menampar diri ini yang jauh dari profil ibu profesional. Tapi bukan kah karena itu saya ada di kelas matrikulasi hari ini? (coba menghibur diri sendiri supaya tidak menyalahkan diri. hihi). Sekali lagi dengan waras ternyata hei ternyata menjadi profesioanal sekaligus membanggakan itu butuh pengorbanan (materil, moril), usaha, dan waktu. We can’t called ourself are a profesional mom just because we stay at home 24/7, apalagi kalo nyambi kerja di luar (kaya saya), It become harder bu-ibu.

Menjadi ibu profesioanl harus bervisi dan merencanakan misi, tanpa visi dan misi menjalani kehidupan akan tampa arti (uhuuuy). Selain itu agar proses belajar menjadi ibu profesioanal menjadi lebih mudah, kita harus memiliki daftar indiktaor profesionalisme.

Untuk dapat menuliskan daftar indikator profesionalisme, menyadari peran diri dalam kehidupan berumah tangga adalah sebuah keharusan, minimalnya menyadari peran sebagai istri, ibu, dan individu. Jika kita telah mengetahui apa saja peran kita di rumah, selanjutnya kita dapat bertanya kepada suami dan anak mengenai hal-hal yang membuat mereka bahagia, apa yang mereka inginkan dari saya, kemudian memasukannya sebagai referensi saat  menyusun daftar indikator profesionalisme, and that is the second NHW di program matrikulasi IIP.

Before I put the checklist below, let me explain about my family condition. Me, Anggi adalah bunda putri satu bernama Shakira berusia 2 tahun 6 bulan dari suami Hasni. Saya adalah seorang dosen muda di salah satu universitas di Bandung, sedangkan suami adalah seorang pegawai swasta yang bekerja dan berdomisili di Cilegon, sehingga kami  (biasanya) berkumpul di Bandung pada hari Jum’at malam hingga Minggu malam.

So, this is the CHECKLIST:

Me as my self

ü  Mendatangi/mengikuti kelas/seminar/workshop dengan pilihan topik parenting/pendidi
ü  Membeli buku parenting/pendidikan/ilmu kerumahtanggaan/bisnis minimal 1 buku per 3 bulan.
ü  Meluangkan waktu untuk “me time” minimal 2 bulan sekali.
ü  Membaca buku/artikel/jurnal mengenai hal2 yang menunjang proses belajar di jurusan ilmu pemberdayaan anak (parenting/pendidikan/kerumahtanggan/bisnis) minimal 1 per bulan.
ü  Menghafal satu surat baru minimal 1 surat per bulan.
ü  Olah raga rutin (yoga/lari) minimal 1 kali per minggu selama 1 jam.
ü  Meluangkan waktu untuk menulis minimal 30 menit per hari.

Me as a wife

ü  Menjadi manager keuangan di dalam rumah tangga (membuat pos-pos keuangan,menyusun pengeluran, mencatat pemasukan dan pengeluaran) per bulan.
ü  Tampil menarik (bersih, wangi, rapih) di depan suami meskipun hanya di dalam rumah.
ü  Meluangkan waktu minimal 30 menit sebelum tidur untuk “quality talk”.

Me as a mom

ü  Membelikan anak buku cerita/alat bantu edukasi minimal 1 set per 6 bulan.
ü  Mengajak anak untuk berkegiatan di luar rumah (outdor activities) minimal 1 bulan sekali.
ü  Membawa anak ke tempat umum/ramai minimal 1 bulan sekali.
ü  Membacakan buku cerita anak minimal 1 kali setiap minggu
ü  Mengajak anak dalam aktifitas memasak di dapur minimal 1 minggu sekali.
ü  Membuatkan makanan/cemilan spesial (kue/bolu/puding/dll) minimal 1 minggu sekali.
ü  Mengajak anak untuk ikut mendengarkan/membaca surat-surat pendek/al-qur’an minimal 1 minggu sekali.
ü  Menemani anak belajar minimal 30 menit per hari
ü  Mengajak anak untuk ikut solat minimal 1 waktu per hari.

In the end of this session, saya akan menuliskan pesan dari suami saya:

Kita sama, punya waktu 24 jam, 2 kaki dan 2 tangan. Mari sama-sama membagi waktu, fokuskan dan solidkan visi misi kita agar mimpi-mimpi kita dapat tercapai satu per satu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar