Asslamualaikum bu-ibu, dan calon ibu.
Gak kerasa sudah mamasuki kuliah matrilukasi minggu ke-2 artinya ada Nice
Home Work lagi.
Ketika pertama membaca judul materi minggu ke-2, baru baca saja sudah
merasa WOW. Bisa kah saya menjadi ibu profesional kebanggan keluarga?
Membaca visi dan misi dari komunitas ibu profesioanl saja sudah sangat menampar
diri ini yang jauh dari profil ibu profesional. Tapi bukan kah karena itu saya
ada di kelas matrikulasi hari ini? (coba menghibur diri sendiri supaya tidak
menyalahkan diri. hihi). Sekali lagi dengan waras ternyata hei ternyata menjadi
profesioanal sekaligus membanggakan itu butuh pengorbanan (materil, moril),
usaha, dan waktu. We can’t called ourself are a profesional mom
just because we stay at home 24/7, apalagi kalo nyambi kerja di luar (kaya
saya), It become harder bu-ibu.
Menjadi ibu profesioanl harus bervisi dan merencanakan misi, tanpa visi dan
misi menjalani kehidupan akan tampa arti (uhuuuy). Selain itu agar proses
belajar menjadi ibu profesioanal menjadi lebih mudah, kita harus memiliki daftar indiktaor profesionalisme.
Untuk dapat menuliskan daftar indikator profesionalisme, menyadari peran
diri dalam kehidupan berumah tangga adalah sebuah keharusan, minimalnya
menyadari peran sebagai istri, ibu, dan individu. Jika kita telah mengetahui
apa saja peran kita di rumah, selanjutnya kita dapat bertanya kepada suami dan
anak mengenai hal-hal yang membuat mereka bahagia, apa yang mereka inginkan
dari saya, kemudian memasukannya sebagai referensi saat menyusun daftar indikator profesionalisme,
and that is the second NHW di program matrikulasi IIP.
Before I put the checklist below, let me explain about my family condition.
Me, Anggi adalah bunda putri satu bernama Shakira berusia 2 tahun 6 bulan dari suami Hasni. Saya adalah seorang dosen
muda di salah satu universitas di Bandung, sedangkan suami adalah seorang
pegawai swasta yang bekerja dan berdomisili di Cilegon, sehingga kami (biasanya) berkumpul di Bandung pada hari
Jum’at malam hingga Minggu malam.
So, this is the CHECKLIST:
Me as my self
ü
Mendatangi/mengikuti
kelas/seminar/workshop dengan pilihan topik parenting/pendidi
ü
Membeli buku
parenting/pendidikan/ilmu kerumahtanggaan/bisnis minimal 1 buku per 3 bulan.
ü
Meluangkan
waktu untuk “me time” minimal 2 bulan sekali.
ü
Membaca
buku/artikel/jurnal mengenai hal2 yang menunjang proses belajar di jurusan ilmu
pemberdayaan anak (parenting/pendidikan/kerumahtanggan/bisnis) minimal 1 per
bulan.
ü
Menghafal
satu surat baru minimal 1 surat per bulan.
ü
Olah raga
rutin (yoga/lari) minimal 1 kali per minggu selama 1 jam.
ü
Meluangkan
waktu untuk menulis minimal 30 menit per hari.
Me as a wife
ü
Menjadi
manager keuangan di dalam rumah tangga (membuat pos-pos keuangan,menyusun
pengeluran, mencatat pemasukan dan pengeluaran) per bulan.
ü
Tampil
menarik (bersih, wangi, rapih) di depan suami meskipun hanya di dalam rumah.
ü
Meluangkan
waktu minimal 30 menit sebelum tidur untuk “quality talk”.
Me as a mom
ü
Membelikan
anak buku cerita/alat bantu edukasi minimal 1 set per 6 bulan.
ü
Mengajak anak
untuk berkegiatan di luar rumah (outdor activities) minimal 1 bulan sekali.
ü
Membawa anak
ke tempat umum/ramai minimal 1 bulan sekali.
ü
Membacakan
buku cerita anak minimal 1 kali setiap minggu
ü
Mengajak anak
dalam aktifitas memasak di dapur minimal 1 minggu sekali.
ü
Membuatkan
makanan/cemilan spesial (kue/bolu/puding/dll) minimal 1 minggu sekali.
ü
Mengajak anak
untuk ikut mendengarkan/membaca surat-surat pendek/al-qur’an minimal 1 minggu
sekali.
ü
Menemani anak
belajar minimal 30 menit per hari
ü
Mengajak anak
untuk ikut solat minimal 1 waktu per hari.
In the end of this session, saya akan menuliskan pesan dari suami saya:
Kita sama, punya waktu 24 jam, 2 kaki dan 2 tangan. Mari sama-sama membagi waktu, fokuskan dan solidkan visi misi kita agar mimpi-mimpi kita dapat tercapai satu per satu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar