3bulan menjadi penghuni kota Cilegon membuat saya menemukan beberapa hal unik ala kota Cilegon. Saya harap tulisan ini hanya menjadi tambahan info kawan-kawan. Ingat tulisan ini bukan untuk dijadikan sumber referensi baku apalagi untuk penelitian (hehehe :D).
1. One line city’s
Kenapa saya katakan cilegon adalah kota satu jalan (one line city’s) karena memang begini adanya. Cilegon yang merupakan kota terbarat pulau Jawa hanya memiliki satu jalan utama yang menghubungkan kota ini dengan kota Serang dan pelabuhan Merak. Di sepanjang jalan ini kita akan menemukan Mall, tempat hiburan, dan aneka restoran. Jadi, cukup menelusuri jalan ini kita dapat menemukan pusat keramaian kota Cilegon.
2. Kota satu arah
Bingungkan kenapa saya sebut kota satu arah? Cilegon yang hanya memiliki satu jalan utama tadi memiliki separator jalan yang membuat kita tidak dapat memutar balik kendaraan di sembarang jalan. Hanya ada beberapa jalur putar balik yang dapat kita gunakan. So, hati-hati buat pendatang kota Cilegon yang baru jangan sampai tempat tujuan kelewat karena untuk putar balik kendaraan harus mencari tempat yang disediakan dengan jarak yang lumayan jauh. Hal ini menghindari Cilegon dari kemacetan (tapi masih suka macett juga tiap pagi n sore. ahaha).
3. Angkutan umum antar kota antar daerah
Angkutan umum (angkot) kota Cilegon termasuk kendaraan umum yang kurang laku. Why? Karena lebih banyak pengguna kendaraan pribadi dan jemputan pabrik. Kebanyakan pengguna angkot adalah pelajar dan ibu-ibu. Kenapa disebut angkot antar kota antar daerah? Tepat syekaleeeee, angkot disini yang hanya beberapa trayek/jurusan memiliki tempat tujan yang jaraknya lumayan jauh. Cilegon-Serang dan Cilegon-Anyer contohnya. Dibandingkan dengan Bandung yang memiki angkot Margahayu-Ledeng dengan ongkos 7rb, angkot Cilegon-Anyer memiliki jarak tempuh berkali lipat dengan ongkos 15 ribu.
4. Bis way
Bis way bukan bus way yaaaahh,. Kenapa saya bahas bis way (sebutan saya aja) sebagai hal unik di Cilegon? Karena ini menjadi fenomena unik di kota ini. Bis way adalah bus yang melewati kota Cilegon menuju pelabuhan Merak ke arah barat dan menuju kota Serang ke arah timur. Bis dari kota Serang yang menuju Merak melalui jalan tol akan keluar di pintu tol Cilegon timur (daerahnya disebut PCI), kemudian kembali ke tol dan keluar dipintu tol Cilegon Barat (daerahnya disebut Damkar) menuju pelabuhan Merak dan begitu pula sebaliknya. Bis yang berasal dari kota manapun menuju Merak biasaya akan mengankut penumpang jarak dekat (Serang-Cilegon atau sebalikya) dengan tarif 3rb saja. Perjalanan yang ditempuh hanya memerlukan waktu 7-8 menit saja. Untuk itu angkutan ini menjadi pilihan para masyarakat ketimbang angkot (Cilegon-Serang).
5. One brand for all
Sesuai dengan artinya satu merk untuk semua itulah fakta yang harus saya tulis disini. Jika kalian pernah singgah di kota Cilegon atau tinggal untuk beberapa lama di kota ini kalian akan menemukan berbagai macam kuliner dengan merk dagang yang sama. Contohnya : Bubur ayam Cirebon, kalian akan menemukan bubur ayam disetiap ujung jalan dengan nama dagang bubur ayam Cirebon (gak ada tuh bubur ayam mang dadang, bubur ayam mang asep, kaya di Bandung). Padahal mereka yang berjualan bubur ayam gak semuanya dari Cirebon, dan bukan satu paguyuban. So, kita akan sulit menemukan mana yang asli mana palsu. Contoh lainya adalah ayam bakar kalasan, bakso khosim. Dll.
6. Ketoprak 24 hour
Kuliner sudah pasti menjadi bagian yang tak terlewatkan dari setiap daerah. Ketoprak sudah pasti bukan asli Cilegon. Masa gak tau ketoprak asalnya dari mana? Tidak perlu dijawab karena saya tidak akan membahas itu. Saya sebut Cilegon kota ketoprak 24 hour, why? Karena jam berapapun kalian ingin makan ketoprak maka di kota ini kalian akan mendapatkannya. Saya suka memperhatikan beberapa tukang ketoprak, saya liat pas jam sarapan ada, jam makan siang ada juga, pulang kerja sore-sore ada, udah magrib masih ada, nah pas kebeneran tengah malem eh ada juga,. (salut buat mang ketoprak. Hehehehe)
7. Ketupat bakso
Ketika membeli bakso dibeberpa tempat saya menemukan menu baso plus ketupat. Unik kan? Baso dimakan pake ketupat. Kemudian saya tanya teman saya yang kebetulan memesan bakso plus ketupat. Ternyata ini adalah menu biasa disini. Banyak orang memakan bakso bersama ketupat katanya biar kenyang (*tepok jidat)
8. Kota masjid nan indah
Berkeliling kota ini, menemukan daerah baru pasti selalu ada masjid indah, besar nan megah. Bahkan hampir setiap masjid disini indah. Walaupun dikatakan ada di daerah perkampungan sekalipun kita tetap akan menemukan masjid dengan arsitektur yang beragam, namapak glamor dengan kesederhanaan. Pokoknya Bandung juga kalah..
9. Kota tanpa kabupaten
Cilegon merupakan kota administratif tanpa kabupaten. Hanya kota cilegon saja. Anyer yang bertetangga dengan Cilegon termasuk ke dalam kabupaten Serang-Banten.
10. Mendoan ala Cilegon
Jika saya bertanya pada kalian, seperti apakah rupa mendoan? Yang terbayang adalah tempe dengan balutan tepung terigu yang diberi ketumbar, daun bawang, digoreng setengah matang dan disiram sambal kecap. Sepakat? Nah, disini lain. Jika kalian menyusuri jalanan cilegon di malam hari kalian akan menemukan banyak penjual nasi uduk plus mendoan. Pertama saya fikir mendoan seperti yang saya bayangkan ternyata mendoan disini tidak lain dan tidak bukan adalah tempe goreng. Sebenar benarnya tempe goreng yang harganya 500an J
Thats all, sharing pengalaman, dan penilaian saya sebagai hadiah untuk kota Cilegon yang telah bersahabat selama 3bulan. Sampai bertemu kembali rumah kedua ku,. Aku akan rindu hangatnya kota ini (panas kaleeeee yaahh tepatnyah). :p
Unik... Permisi, numpang lewat ya... :-)
BalasHapushttp://swamitracilegon.blogspot.com/
:) monggo mas'e.
Hapusyapp bener, saya ngerasain sendiri *mulai tinggal di cilegon :)
BalasHapusTeh, kenalin..
BalasHapusAku niyan, anak POLBAN juga baru lulus september kemaren hehhe ..
Mau nanya, kalo bus yg lewat damkar jurusan kemana aja yah?
Yg kecirebon ada ga?
Trs biasanya keberangkatannya jam berapa?
Nuhun .. :)
waduh, saya kurang tahu. maap ya,. biasanya temen saya kalo ke cirebon ke jakarta dulu.
Hapus