Ada yang tahu apa itu AIESEC?
Saya bisa saja jelaskan tapi akan memakan halaman jadi buat kalian yang belum tahu silakan googling
saja *peace*. Intinya AIESEC adalah sebuah organisasi anak muda sedunia (gede
banget kan?) yang ada di ratusan negara. AIESEC memiliki program student
exchange ke beberapa negara yang tersebar di dunia. Awalnya yang saya tahu
hanya “AISEC memiliki program exchange dan bisa menjembatani keinginan saya go
Eropa”.
Entah ada ilham dari mana akhir
tahun 2011 saya iseng mendatangi stand AIESEC yang ada di kampus. Dengan
informasi alakadarnya saya nekat beli formulir pendaftaran (*jegerrrr).
Berhubung hari itu adalah hari jum’at dan hari sabtu adalah hari penutupan
pendaftaran jadi saya diwajibkan mengembalikan formulir besoknya (*duaaarrrrr).
Hanya semalam waktu yang saya miliki untuk mengisi kurang lebih 8 lembar form
yang semuanya harus di isi in English (ya iya lah, orang exchange nya ke luar
negeri).
Bermodalkan bahasa inggris
pas-pasan dan amburadul (*toefel pertama saya ada diantara 400-500 jadi gak
nyampe di 500) saya mengisi lembar demi lembar. Seinget saya ada form indentity
(mirip-mirip CV), experience (pengalaman berorganisasi dan prestasi),
describing (menjelaskan diri sendiri dengan gambar, dll), pilih negara tujuan,
alasan, dll. Pokoknya lumayan bikin mikir karena bentuk paragraf dan in English
pula.
Berhubung modal iseng sempat
terpikir untuk tidak mengembalikan formulir. Tapi orang di dekat saya berkata
“nothing to lose” (*belum ijin mom pula). Jreng jreng jreng keesokan harinya..
Saya datang mengembalikan formulir dan ikut acara penutupan plus ada beberpaa
penjelasan tentang AIESEC (*ada bule juga lohh yang lagi exchange di Indonesia).
Intinya formulir ini diibaratkan
sebuah lamaran dimana kita adalah pelamarnya. Yang namanya lamaran ada yang
diterima dan ditolak kan? Jadi ini lah sesi penyaringan yang pertama. Jumlah
test penyaringan ada 3 untuk bisa gabung dengan AIESEC. Pertama seleksi dokumen
(dari form yang kita isi), ke dua Forum Grup
Discussion Test, ke tiga interview. (*inget disetiap tahap itu must in English
yoooo).
Karena niat dari awal “nothing to
lose” jadi mau lolos atau enggak gak masalah. Sampai beberapa minggu dari situ
saya dapet sms (*saya terjemahkan aja ya biar gak ribet)
“selamat kamu telah melewati tahap
seleksi satu, selanjutnya kamu harus mengikuti tahap dua di bulan ini tanggal
ini. Silahkan kunjungi web dan isi form ini” (*saya tulis ini soalanya lupa,
hehe)
Seneng tuh tapi bingung juga, toh
awalnya iseng dan gak nyangka karena teman sekelas saya yang jago banget bahasa
Inggrisnya gak lolos alhasil saya gak ada temen. Dan ada hal lucu lainya,
sewaktu saya ikut acara penutupan saya sempet baca form pelamar lain dan
Subhanallah sekali alasan dan tujuan mereka ikut AIESEC dan pengen exchange ke
luar pada mulia. Mulai dari yang ingin memperkenalkan negara kita ke negara
lain, ada yang ingin membantu program-program sosial seperti anti sex bebas,
anti narkoba, dll. Kalian tahu isi di form saya apa? Alasan saya mengikuti AIESEC
karena saya ingin menambah teman bule, menambah pengalaman tinggal di luar, dan
bisa jalan-jalan alis traveling di eropa. Saya polos dan jujur banget ngisi itu
form, saya bilang saya hobi traveling dan punya mimpi untuk keliling eropa,
saya punya mimpi untuk melanjutkan kuliah S2 di Jerman jadi mau belajar tinggal
di luar negeri dan mencari relasi yang mempermudah jalan saya mencapai mimpi.
Saya bilang saya hanya tertarik dengan bidang enviromental untuk program
exchange yang sesuai bidang kuliah saya karena yang agak nyambung cuma itu,
yang lain pilihannya hukum, sosial, mengajar, (*bukan gue banget). Tapi saya
lolos looohhhh, secara prestasi saya seuprit. (Eheheh masi bangga lagi).
Beberapa bulan pun berlalu dan
hari tes ke dua pun datang. Berbekal bahasa Inggris pas-pasan saya PEDE dateng.
Tapi sebelumnya saya telah mencari tahu mengenai sistem tes “Forum Grup Discussion”.
Dari hasil googling, tes ini akan mempertemukan saya dengan orang-orang yang
lolos tahap satu. Di dalam test ini kita akan dipisah menjadi beberapa
kelompok. Setiap kelompok akan diberi tema dan diminta untuk berdiskusi dan
menjawab beberapa pertanyaan dan membuat kesimpulan diskusi. Biasanya tema yang
diberikan seputar info/brita terkini, contohnya: penjualan anak, sex bebas,
dll. Hasilnya saya pun mencari beberapa informasi/ berita seputar tema sosial. Tes
ke dua pun dimulai dan ternyata sistem tes ini memang seperti info yang saya
dapatkan. Beberapa hari kemudian saya mendapat sms bahwa saya lolos tahap ini.
WAW, Kaget! Mau tau kenapa?
Di hari tes berlangsung ternyata
ada tes tulis seputar pengetahuan umum. Saya kaget bukan main karena
pertanyaanya seputar “pengetahuan umum”, contohnya: siapakah pemenang grami
award tahun 2011?, siapakah aktor ...., siapakah presiden negara ...... bagi
saya ini sulit. Kenapa? Karena saya gak hobi nonton tv plus gak gaol banget
soal info selebriti dunia. Alhasil saya menjawab asal-asalan untuk pertanyaan
yang saya tidak tahu jawabannya (*untungnya masi PG soalnya, jd ngitung
kancing). Hal yang lain adalah, saya mendapatkan tema seputar Marijuana legalization
(*langsung syooook). Lagi lagi kaget dengan hal yang didapat karena sebelumnya
yang saya pelajari tidak sama sekali berhubungan dengan hukum-hukum penggunaan
Marijuanan/narkoba. Ketika diskusi berlangsung saya berbicara seadanya (*bla
bla bla in English). Setelah mengikuti tes, saya pun pulang dengan keadaan
pasrah. karenanya saat mendapat pengumuman saya syoook.
Tahap terakhir adalah interview,
tahap ini adalah tahap yang bikin saya deg-degan setengah mati (*lebay). Ini adalah
interview saya yang pertama dan in English. Seperti interview kerja, saya
diminta untuk memperkenalkan diri, bercerita ini itu, menjawab beberpa
pertanyaaan. Durasi interview yang disediakan sekitar 1-2 jam, berhubung
interviewer saya terburu-buru alhasil kurang dari 30 menit interview berakhir
(*dalem hati bilang “selamet-selamet”).
Beberapa minggu kemudian saya
memdapatkan sms bahwa saya lolos tahap terakhir dan siap diterima sebagai
anggota baru AIESEC.
Ada beberapa langkah yang harus
saya lewati untuk dapat exchange ke luar. Pertama saya harus mengisi kontrak
dan membayar biaya keanggotaan AIESEC 1,4jt. Ke dua saya harus mengikuti
program-program yang dibuat oleh AIESEC LC Bandung sambil menunggu waktu
exchange. Ke tiga saya harus masuk ke dalam data base dan memilih
program-program AIESEC dan membayar uang 1jt. Setelah saya memilih program,
negara tujuan, dan waktu, saya harus mengikuti tahapn seleksi oleh AIESEC
negara tujuan,dll. Dan yang perlu diketahui *penting* AIESEC hanya menjembatani,
tidak memfasilitasi sampai biaya transport, biaya hidup, dll. Tapi biasanya ada
beberapa program yang memfasilitasi tempat tinggal dan unag saku. So, kalo mau
go eropa minimal kalian pegang uang 25jt buat tiket pulang pergi atau mencari
sponsor yang mau membiayai (*selai oratu pastinya).
Kontrakpun akhirnya ditangan,
uang 1,4jt pun sudah dipegang. Jika saya menandatangani kontrak dan membayar
uang keanggotaan, maka jalan saya untuk go exchange akan terbuka lebar. Tapi apakah
yang terjadi? Saya bawa pulang kontrak saya, saya masih pegang uang saya, dan
saya pulang. Saya memutuskan untuk tidak memilih jalan ini. Tepat, dari awal
saya hanya iseng plus modal nekat, sekalipun ada jalannya. Pertama saya tidak ingin
menyusahkan orang di sekeliling terutama ortu. Uang puluhan juta itu begitu
besar bagi keluarga saya, mau dari mana jika saya tidak berhasil mendapatkan
sponsor. Ke dua saya harus ijin 2-3 bulan untuk exchange dan itu bukanlah hal
yang mudah bagi saya yang kuliah di POLBAN. Mengambil waktu liburan? Bisa saja
tapi tetap saja ada beberapa minggu untuk ijin (*absensi dan nilai
dipertaruhkan). Ke tiga saya tidak mau egois mengorbankan patner magang saya. Waktu
untuk exchange kebanyakan di summer (bulan juni-agustus) sedangkan saya harus melaksanakan
magang selama 3 bulan dan penelitian di semester 7 (*bulan agutus-januari). Tidaklah
mudah untuk menunda atau mempercepat. Dan AIESEC memiliki batas exchange terakhir
pada bulan februari untuk tahun 2012-2013. So, say goodbye for AIESEC. Saya tidak
menyesal melepaskan kesempatan ini, karena keputusan ini saya buat dengan
pemikiran yang matang, dan hasil ikhtiar saya pada Sang Pemilik. Saya yakin Dia
memiliki rencana lain dan jalan lain untuk saya yang tentunya lebih indah. Go eropa,
selalu ada dalam benak saya yang terlantun dalam setiap do’a.
haii Regiana, salam kenal :)
BalasHapusPengalaman kamu ikut seleksi AIESEC sama persis seperti saya, yang dari awlnya cums iseng dan bahkan waktu udah dinyatakan lulus buat FGD dan disuruh datang jam 10 pagi saya sempat berpikir untuk tidak datang sama sekali eehhh ternyata ditelpon oleh panitia nya, ya udah akhirnya datang dengan tanpa persiapan kemudiaannn jeng jeng jeng lulus untuk ke tahap interview after interview mikir ya udah kalo gak lulus juga gak papa, cuma iseng ini ehhh pas lagi kuliah dapat sms dan dinyatakan lulus, excited banget!! tapi karena kendala cari waktu di sela2 kuliah sulit akhirnya saya membatalkan untuk exchange hahaha dan lagi blogwalking ketemu blog kamu yang ceritanya persis kyk cerita saya.
Tos dulu yuuuk (^.^)/\(^.^). salam kenal juga,. moga dilain kesempatan bisa dapet kesempatan yang lebih tepat.
HapusHi kak Regiana, aku juga baru pulang exchange.. Sharingnya bermanfaat banget nih aku juga modal pas pas an tapi makin open mind
HapusHallo regiana. Boleh minta email nggak? Aku lagi cari referensi tentang AIESEC. Rabu ini aku interview mau tany2 sama kamu heheheheh :D thanks ya :D
BalasHapusHallo juga,. boleh >> anggi_regiana@yahoo.com
HapusBtw saya Fatma Oktarendah. Kalo nggak keberatan, kirim email kamu ke email aku ya rendaaucul@yahoo.com hehehehe :D thanks bangettt.
BalasHapusthankz infonya, jadi ngedown nich denger 25jt,bwt biaya S2 Qu aza susahnya minta ampun,hahahaahaha,,,cara minta ke sponsornya (ortu) itu yang susah ,xixixixixi
BalasHapuskalo kampusnya ngedukung bisa minta sponsor ke kampus atau suka ada lembaga2 pemerintah kaya kebudayaan atau dikti yg mau kasi sponsor.
Hapushttp://robbirahman87.blogspot.com/,, come over ke blog qu jg ya, tp saya anak baru nich jd blum bnyk ngepost
BalasHapussaya lagi ambil s1 ini, saya tertarik ikut program AIESEC, apa ada kesempatan menurutmu??
BalasHapusselalu ada kesempatan bagi yang mau berusaha,. inget pepatah "banyak jalan menuju Roma". hihi
HapusItu yg dites yg program exchange ya? Kalo program internship dites ga? Trs tesnya Sama apa beda?
BalasHapusWah beda banget waktu interview di kampus aku. 25 juta itu memang estimasi untuk ke eropa/beyond. kalo milihnya ke negara yang ga terlalu jauh seperti ASEAN pasti biayanya jauh lebih ringan hehe. makanya aku memilih pergi ke ASEAN untuk winter tahun depan. lumayan buat tambah CV di dunia kerja nanti :)
BalasHapuskalau boleh tahu pilih negara mana ya kak ? Biayanya sekitar berapa ya ?
Hapusmakasih sebelumnya
Hai kakak, assalamu'alaikum wrwb. Nama aku nopi kak. Demi apa ya kak, aku geraaaam banget kenapa kakak gak ambil kesempatan buat exchange student, kesempatan langka kakak :'( oya kak, aku pengen banget ikut aiesec, soalnya sama kayak kakak, pengen jadi europe traveller :D awalnya aku semangat banget baca cerita kakak, tapi pas baca mesti bayar 25juta etdaaaah lutut langsung lemes kak :( semoga kakak punya kesempatan yang lebih bagus dilain waktu ya kak, begitupun aku kak :) Aamiin.
BalasHapusWant to traveling or visit Europe? we have many ways, try to apply some scholarship. Alhamdulillah, after i graduated, i got scholarship to continue master degree in Europe. Now, I preparing about all ducuments. wish me luck! :D
BalasHapusAlhamdulliah, kak boleh sharing2 info buat dapet scholarship gak ? E-mailnya kakak apa ? makasih :)
Hapusboleh, anggi_regianan@yahoo.com
HapusJadi kayak sinetron atau FTV mbak, endingnya itu low. Tak diduga-duga dan tak disangka-sangka. Semangat! Terima kasih ceritanya :) Sukses buat master degree-nya~
BalasHapusAssalamualaikum. Teh, saya ingin sekali ikutan student exchange aiesec, dan saya juga kuliah di Polban, tapi saya kuliah di Prodi D3, apa aiesec masih bisa menerima? Apa memang lamanya student exchange itu 2-3 bulan? Memang hampir tidak mungkin kalau kita mau ikutan student exchange di tengah kehidupan kampus yang sibuk dan padat ini teh. Anyway, congrats ya teh buat scholarship di eropa nya :)
BalasHapusmau D3 or D4, bisa kok, selama kmu mahasiswa. hihi., bagi saya yang waktu itu tingkat akhir sulit banget karena harus kerja praktek di industri plus menyelesaikan TA. Lebih enak itu kalo masih tingkat 1 atau 2 yang belum terlalu sibuk.
Hapuscerita mba tadi sama kayak saya. cuma kalo saya berhenti pas tahap interview soalnya banyak pertimbangannya jga tapi salah dua alasan yang mba kemukakan sama kaya alasan saya. semoga di lain waktu kita bisa ikut exchange program bareng ya mba. hahaha. salam kenal
BalasHapusSalam kenal,. :) *tosss
Hapuspermisi ka anggi. sedikit curhat aja, baru kmren bule yg ikut aiesec d unibraw yg nginep rumahku pulang. sebelumnya aku tanya2 soal aiesec. aku tertarik bgt, aku nyoba itung2 tanya2 sm bberapa alumni aiesec. well, awalnya on fire bgt sma aiesec , abis baca crita kakak smangat jd rada kendorr. haha . lagiab aku msih 17 taun. blm boleh gabung aiesec. tp bner pingin bgt ikut aiesec. congrats buat scholarship d eropa... salam kenal :))
BalasHapusprepare dari skr aja, masih banyak waktu. Pantaskan diri buat gabung di aiesec dan go abroad karena Tuhan kasi sesuatu sama kita karna kita pantas buat dapetinnya,.
HapusMbak, aku juga punya pengalaman yang hampir sama. Aku kebetulan dari kampus STIE Ahmad Dahlan Jakarta dan coba ikut exchange nebeng sama AIESEC UNJ. Seleksinya juga lewat interview. Tapi mungkin gak seribet Mbak Anggi karna harus jadi anggota/ member AIESEC.
BalasHapusSekedar share pengalaman, awalnya nyoba-nyoba.. beneran nyoba.. seriuss mbaakkk... nyoba doank.. *kemudian disambit*
Aku waktu itu kuliah karyawan yang kegiatan tiap harinya kerja senin-jumat, dan kuliahnya sabtu minggu. kira2 jaman2 saya masih semester 4. Jadi waktu itu ada temen sekelas dapet info AIESEC UNJ dari temen masa kecilnya dia.. *penting* Terus iseng nyoba janjian interview awal sama member AIESEC di salah satu restoran di Cilandak Town Square. Jadi tu jadwal interviewnya fleksibel sama waktu kita. Dengan kemampuan bahasa inggris oral yang diambang batas minimun, akhirnya aku interview deh tuh dengan omongan yang ngaco. Catatan, aku juga gak pernah ikutan tes TOEIC ataupun TOEFEL atau tes tes lain kecuali Ujian Nasional Bahasa Inggris. Bermodalkan seneng nonton film2 berbahasa inggris dan nyanyi2 lagu berbahasa inggris.
Selang seminggu kemudian ternyata aku lolos tes interview pertama. Untuk selanjutnya bakal ada interview kedua sama pimpinan anggota. Karna waktu dia dan waktu saya gak pernah klop buat ketemu face to face, akhirnya Mbak ketua yang mau interview aku ini ngambil jalan tengah, buat interview via Skype. Dikirain videocall atau voice message gitu ya,, ternyata enggak juga.. cuma chatingan via Skype. Dan L.O.L.O.S...!!
Udah abis itu, dikasih tau biaya administrasinya sekian sekian sekian, agak miris juga dengernya. Secara negara yang pengen dituju waktu itu London, atau gak Turki. Tapi masih optimis buat dapetin sponsor sih..
Terus langsung konsultasi sama atasan aku di kantor, aku jelasin kalo mau ikutan exchange. Jadi aku bakalan resign, kalo boleh ya resign sementara. Dan atasanku gak ngijinin.
Gak putus asa, akhirnya bilang ke orang tua. Biasanya ijin orang tua itu jalan terbaik. Eh, ternyata gak dikaksih ijin juga. Katanya gak boleh ngorbanin kuliah, yg memang artinya aku harus cuti kuliah atau gak absen selama 2 bulanan.
Okelah, ijin gak dapet, akhirnya ya kesempatan super ini aku lepas deh..
Tapi gak putus asa, buat ngikut di kesempatan selanjutnya selepas wisuda nanti, mulai improve english lagi dengan memperbanyak temen dari mancanegara *tetep aja gak ikut test2an* sering chating pake bahasa inggris dan voice message berbahasa inggris. Supaya fasih lisannya. hhahahaha..
Jangan khawatir, menurut info dari member AIESEC, exchange ini bisa diikuti oleh mahasiswa yang udah lulus kuliah maksimal 2 tahun setelah lulus. Jadi masih banyak kesempatan.. :))
Semoga saya dan temen2 semua di sini juga bisa dapet kesempatan itu ya... :D
Fighting !!!!
sip. Aamiin,. terus semangat mengejar mimpi n cita2 yaa,. kalo ulet, kaya pepatah "ada banyak jalan menuju Roma".
Hapushai kak anggi regiana. ceritanya sangat inspiratif. emang nyari sponsor itu susah banget yah kak ? wah nyari dimana dong duit 25 jt :D
BalasHapusSaat itu saya ada di kondisi yang tidak maksimal untuk dapat sponsor, jadi agak sulit. sebenernya bs aja exchange ke negara tetangga kaya malaysia, thailand, yg biayanya sekitar 5juta sudah termasuk tiket PP.
HapusKak emailnya mash aktif. Mau tanya2 ttg scholarship
BalasHapuskak, aku exchange ni ke taiwan bsk dari aiesec, boleh sharing nggk?
BalasHapusemail aku, mifridho@gmail.com kakak?
BalasHapushai kak, salam kenal kak. aku dr padang, aku pengen nanya masalah AIESEC ini. kira2 anak SMA bisa ikutan AIESEC ini ga, kak? soalnya ada dari alumni SMA aku yang promosiin AIESEC ke sekolah, aku masih kelas 2 menuju kelas 3 SMA. dan aku excited buat ikut AIESEC. mohon di jawab ya kak. terima kasih kak.
BalasHapuskeren bnget kak, ceritanya
BalasHapussubhanallah jalan kakak bagus dan kakak juga berani ambil pilihan yang menurutku berat
tapi salut sama kakal, kamis ini aku ada Forum Group Discussion
jadi kalaupun aku bisa lolos sampai tahap interview, bisa kita sharing2 kak?
kaaa. sharing pengalaman kaka yg apply scholarship ke europe dong ka. kaya apa aja yg harus disiapin gt kak. boleh ya kakkk. email aku edu.nfsjimmy@gmail.com
BalasHapuscek postingan saya yang ini ya,. http://punyaagie.blogspot.tw/2014/12/mau-kuliah-di-luar-negeri.html saya rasa cukup menjawab pertanyaannya. Thanks
Hapusboleh dong bagi info gimana tahap waktu seleksi aiesec itu. terutama interview sama diskusi. aku pengen daftar aiesec soalnya tp bingung gitu. makasih ya ini emailku arumaprilliac@yahoo.com
BalasHapusboleh dong bagi info gimana tahap waktu seleksi aiesec itu. terutama interview sama diskusi. aku pengen daftar aiesec soalnya tp bingung gitu. makasih ya ini emailku arumaprilliac@yahoo.com
BalasHapusDaftar dulu aja say, secara haris besar yang aku jelasin sudah cukup mewakili kok,. yang penting itu berani memulai dulu, gagal urusan nanti,.
Hapussharing apa dek? by email aja ya,. di anggi_regiana@yahoo.com
BalasHapuska kalo ikut aisec itu baiknya kapan ya? soalnya aku masih semester 1 tapi pengen daftar, but if I see my schedule harus ambil cuti kuliah kan? Boleh share dong ka baiknya..
BalasHapusKalo boleh ka minta emal juga ya, berencana untuk scholarship juga ^^
Hai kak.. Salam kenal. Aku mahasiswi semester 5 kak. Kak aku mau nanya gimana ya buat CV ke aiesec. Soalnya aku bingung kak. Apa aja yg dicantumkan?? Kak kalo boleh bisa emailkan contoh CV kka?? Ke eyoesry30@gmail.com . Terimakasih sebelumnya kak.
BalasHapussama kayak aku. jadi udh buat cv aiesec nya ? boleh kirimin contohnya gk ?
Hapussama kayak aku. jadi udh buat cv aiesec nya ? boleh kirimin contohnya gk ?
Hapusaku juga daftar aiesec lewat online terus,ada email masuk katanya lulus interviewn, disurh buat cv sama surat izin orang tua. bingung banget mau buat cv nya kayak gimana sedangkan gk pernah bikin cv cvan..
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapushallo teh, saya juga anak polban dan udah tingkat 3 tapi D4
BalasHapusahhhh teh pengen banget ikut exchange,
tapi ga tau kenapa perasaan selama saya kuliah disini ga ada info2 tentang aisec
kirain di polban ga ada teh
kalo daftar sendiri bisa gitu teh?
oh ya teh anw teteh jurusan apa waktu di polban?
terus sekarang ngambil S2 diluar negeri dapet scholarship dari pemerintah (ex: lpdp) kah?
nuhun teh
permisi mau tanya...buat riset
BalasHapusmenurut teteh kekurangan dan kelebihan dari aiesec ini apaa?
hallo kaaaak! wah aku salut deh kakak punya pengalaman luas dari aiesec dan bisa dapet scholarship ke luar :') emailnya masih sama seperti komentar-komentar sebelumnya kah kak? mau tanya tanya soal aiesec & pengalaman life-abroad gimana hehehee
BalasHapus