Assalamualaikum bu ibu dan calon
ibu profesional,.
Alhamdulillah,
10 hari Ramadhan sudah terlewati. Cuuung yang masuk ke 10 hari ke dua mulai
sibuk cari dan belanja perintilan lebaran? Kalau saya mulai sibuk produksi kue
kering lebaran yang sudah di PO teman-teman dari sebelum lebaran plus sibuk
nyusun jadwal UAS mahasiswa (eh, malah curhat. *maapkan).
05 Juni means
hari ke-5 #gamelevel1 #komunikasiproduktif #kuliahbunsayiipbatch2, berhubung
hari ini saya banyak menghabiskan waktu di ranah publik jadi tidak terlalu
banyak interaksi dengan Kia. Saya hanya sempat menemani Kia bermain sampai jam
10 pagi dan setelah jam 7 malam sampai Kia tidur jam 22. Tapi ada satu hal yang
saya pelajari hari ini yaitu intonasi dan volume suara itu bisa ditularkan.
Ketika kita berkomunikasi dengan volume yang rendah dan intonasi yang ramah maka
anak pun akan berkomunikasi dengan cara yang sama. Begitupun jika kita
berkomunikasi saat emosi dengan suara tinggi, anak akan berlaku hal yang sama. Selain
itu, berkomunikasi dengan volume yang rendah ternyata lebih didengar. Benar
kata Ibu Eli Risman saat saya menghadiri seminar parenting awal tahun lalu
bahwa berkomunikasi dengan volume yang rendah dengan anak akan lebih mengena
dari pada dengan suara yang tinggi.
Lalu bagai mana
project 2C saya bersama suami yang sedang bekerja di luar kota? Kalo boleh
dikata
Tidak ada komunikasi yang penting hari ini
diantara saya dan suami, kami justru lebih banyak membahas hal-hal pekerjaan
kami dan tanya jawab yang memang biasanya ditanyakan setiap hari nya seperti:
Lagi apa?
Lagi di mana?
Tadi buka puasa
makan apa?
Dan pertanyaan
lainnya yang standar bangeeettt.
So, gak ada hal-hal
yang harus diclear kan dan dikalrifikasi.
Hemmm, is there
something wrong? Kayanya ada sesuatu yang harus dirubah supaya tidak asik
dengan dunia sendiri-sendiri ketika sibuk dengan pekerjaan masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar