Sore ini saya membuka sebuah jejaring
sosial yang tak asing lagi, sebut saja facebook (ehehehe :p). Begitu banyak
notifikasi yang bermunculan di setiap grup yang saya ikuti (maklum, paling males
bukain notifikasi). Entah kenapa, sore ini saya membuka setiap notifikasi yang
telah lama saya lewatkan. Saya buka satu per satu, saya lihat dan saya baca. Beberapa
menit menjelang, mata saya tertuju pada sebuah posting kawan saya semasa
sekolah. Seperti ini postingan nya :
Indonesia
Mengajar memanggil sarjana-sarjana terbaik bangsa untuk menjadi Pengajar Muda!
Syarat utama untuk menjadi Pengajar Muda adalah Warga Negara Indonesia, belum menikah dan diutamakan berusia di bawah 25 tahun. Memiliki jiwa yang sehat secara fisik maupun mental serta bersedia ditempatkan selama satu tahun. Pendidikan minimal S1 dari berbagai disiplin ilmu, diutamakan fresh graduate atau kurang lebih 2 tahun setelah lulus, dengan nilai akademis yang baik. Segera tuangkan semangat dan ketulusan Anda melalui aplikasi online www.indonesiamengajar.org untuk bergabung menjadi Pengajar Muda !
Syarat utama untuk menjadi Pengajar Muda adalah Warga Negara Indonesia, belum menikah dan diutamakan berusia di bawah 25 tahun. Memiliki jiwa yang sehat secara fisik maupun mental serta bersedia ditempatkan selama satu tahun. Pendidikan minimal S1 dari berbagai disiplin ilmu, diutamakan fresh graduate atau kurang lebih 2 tahun setelah lulus, dengan nilai akademis yang baik. Segera tuangkan semangat dan ketulusan Anda melalui aplikasi online www.indonesiamengajar.org untuk bergabung menjadi Pengajar Muda !
Setelah membaca ini
saya segera membuka web Indonesia Mengajar, awalnya hanya sekedar ingin tahu
dan mengetahui informasi. (kan malu kalau-kalau ada yang tanya, “tau tentang
Indonesia Mengajar gak?|tidak,| Pernah denger gak?|sayup-sayup *ahahaha, kemana
saja selama ini. Ngaku pemuda plus mahasiswa/i atau alumni mahasiswa/i tapi gak
tau Indonesia Mengajar). Cung (acungkan tangan) yang belum pernah mendengar dan
tidak tahu sama sekali? Dan jawablah oleh kalian.
Jujur, saya tidak
tahu apa itu Indonesia Mengajar, hanya saja saya pernah mendengar dan membaca
sedikit (sedikit lohhh) tentang Indonesia Mengajar. Tak lama setelah saya
membuka web Indonesia Mengajar saya jadi tahu apa itu Indonesia Mengajar,
program apa saja yang dimiliki, apa visi dan misinya. Banyak hal dan info yang
bisa kalian dapatkan dari web tersebut. Tapi ada hal aneh yang terjadi pada
diri saya sore ini, hati saya bergetar hanya dengan melihat halaman home dari
web Indonesia Mengajar. Saya belum membaca apa-apa, saya baru melihat
foto-foto yang terpajang, foto-foto anak-anak yang tertawa bahagia, tersenyum
lebar di pelosok sana, di pojokan negeri kita ini. Ada rona bahagia terpancar
dari wajah mereka yang sedang belajar. Mengapa bisa demikian? Ada beberapa alasan
yang saya ketahui, pendidikian adalah hal langka, hal yang mewah dan mahal bagi
mereka. Jangankan bangku universitas/perguruan tinggi. TK saja tidak mereka
nikmati. Bahkan banyak dari mereka yang buta huruf.
Saya lihat lagi
lebih dalam tidak dengan mata dan air mata ini menetes. Sedih sesedih sedihnya
karena mereak adalah saudara kita, karena mereka adalah adik kita, tapi saya
belum berbuat apa-apa. Semakin dalam lagi hati ini tergerak dan timbul lah rasa
ingin membantu mereka mengabdi pada negeri ini yang hanya untuk 1 tahun saja mengajar di
pelosok nusantara menjadi “pengajar muda”. Lantas apakah semua akan berjalan
mudah? Tidak kawan. Mengapa? Karena diri ini masih egois bahkan terlalu egois. Tak
rela melepaskan tawaran pekerjaan setelah lulus nanti untuk pergi mengajar ke
pelosok negeri. Masih begitu berat diri ini untuk meninggalkan kehidupan nyaman
di kota dan pergi merantau di pelosok sana. Ada orang tua yang tak merestui,
ada sang pacar yang tak mengijinkan, dan beribu lagi alasan yang dapat kita
buat sehingga kita sulit untuk memutuskan.
Tapi saya tidak
lantas berkecil hati, bukan kah sebelum mengabdi pada negeri ini hal yang
pertama harus kita lakukan adalah mengabdi dan berbakti pada orang tua kita? Maka
untuk saat ini saya akan berbakti dahulu pada orang tua dengan belajar yang
tekun, memberikan hasil terbaik saya selama kuliah, menyelesaikan kuliah tepat
waktu, membantu pekerjaan orang tua, dan banyak lagi.
Saya yakin, Allah
mendengar niat saya. Semoga Allah memberikan petunjuk-Nya, menunjukan jalan
terbaik bagi saya. Karena saya yakin ada banyak cara untuk membantu mereka,
membantu saudara-saudara kita, dan ada banyak jalan untuk mengabdi pada negeri
ini.
Semoga apa yang
saya tulis ini memberikan informasi, menjadikan inspirasi bagi kawan-kawan,
membuka kan mata hati, menyadarkan kawan-kawan, dan setidaknya mengingatkan
kawan-kawan bahwa kita masih punya saudara-saudara yang perlu uluran tangan kita
di pelosok sana.
Status sore ini di FB :
“Ingin sekali menjadi "pengajar muda"
di Indonesia Mengajar untuk mengabdi pd negeri ini. Tapi diri ini terlalu
egois, tak mau meninggalkan kehidupan nyaman, tak rela melepas 1thn saat
pekerjaan dan tawaran gaji berdatangan nanti. *malu pada diri sendiri dan salut
untuk mereka yg telah mengabdi*. semoga Allah mendengar niat saya dan
memberikan jalan terbaik.” *banyak yang kasi jempol (kayanya yang ngasi
jempol sama kaya saya, sama-sama punya niat INGIN MENGABDI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar