01 Oktober 2012 adalah hari pertama saya
menginjakan kaki di Industri X, membawa misi tugas magang dan berharap akan
mendapatkan ilmu baru. Seperti kebanyakan teman saya yang telah memulai magang
lebih awal, hari pertama adalah hari menunggu, menunggu mendapatkan safety
training, menunggu mendapatkan ruangan kerja, menunggu mendapatkan pembimbing
industri, menunggu mendapatkan alat safety, dll.
Hari demi hari saya jalani, seminggu pertama
yang saya lakukan adalah tour plant. Memperhatikan setiap aktivitas di setiap
sudut plant yang tidak terlalu luas bila dibandingkan dengan plant industri
petrokimia lainnya. Mulai dari cleaning service, office boy, utility operator,
drumming operator, bagian logistic, hingga bagian terpenting di sebuah industri
layaknya chef di sebuah restoran yaitu bagian proses.
Industri ini memiliki karyawan tidak lebih
dari 80, dan setengahnya adalah contractor. Sedih memang, melihat fakta itu
(hari giniii masi ada sistem contractor/outsourcing?). kenapa tidak semuanya
pegawai tetap? mendapatkan fasilitas yang sama, tidak ada pemotongan gaji untuk
agen penyalurnya. Tapi inilah dunia nyata dan begitulah kondisi negeri kita. Perusahaan
hanya ingin untung besar dengan modal kecil (termasuk gaji karyawan yang kecil,
kalo dibandingin gaji negara-negara sederajat kita).
Dulu ketika saya tahu bahwa saya akan
bergelar engineer setelah saya lulus, saya merasa keren (waaah, i’ll be an
engineer). Lalu saya mencoba membayangkan seperti apa pekerjaan saya nanti
(tapi gak kebayang-kebayang sampe saya ada dipabrik ini dan melihat langsung
pekerjaan engineer disini). Dulu saya pernah Praktek Kerja Lapangan semasa di
SMK, dan saya tahu betul pekerjaan saya sebagai analis saat itu. Jreng jreng...
saya kaget bukan main, menjadi seorang engineer itu tidaklah mudah dan tidak
enak pula, tapi kalau dibandingkan dengan operator, jelas lebih gak enak. Lalu,
apakah pekerjaan sekelas site manager (posisi tertinggi yang ada di plant ini)
mudah dan enak? Saya jawab dengan tegas TIDAK.
Adakah diantara kalian yang sampai saat ini
masi menyepelekan buruh? Karena tiap tahun mereka demo menyuarakan suara buruh
Indonesia. Adakah diantara kalian yang merasa bahwa pekerjaan kalian lebih baik
dari seorang buruh? Jangan kawan, jangan seperti itu, KITA itu SAMA. KITA yang
mencari uang dengan bekerja pada orang lain apakah itu perusahaan besar atau kecil,
industri, bank, super market, dll, selama kita bekerja untuk orang lain KITA
adalah BURUH. Apakah kita OB, manager, direktur, selama kita bukan orang yang
punyanya KITA adalah BURUH.
Yuuuuppss, saat ini saya sadar bahwa kelak
saya akan menjadi seorang buruh pabrik. Engineer yang tadi saya bayangkan keren
ternyata buruh juga (TERTAMPAR KERAS oleh DUNIA NYATA, sakiiiit brooo!!!) Jadi,
bagaimana nih caranya biar keren beneran? Janganlah kau bekerja untuk orang
lain, tapi buatkan pekerjaan untuk orang lain alias kamu yang jadi pemilik
perusahaan.
Tamparan keras ini membuat saya sadar
sebelum saya benar-benar lahir ke dunia nyata. Semakin bulat tekad saya untuk
menjadi seorang pembisnis, walaupun untuk mewujudkan itu saya harus mengalami
menjadi seorang buruh (ingat: tidak untuk waktu lama, saya hanya ingin mencari
modal, mencari relasi, dan menambah pengalaman. Baca blog “Proposal Hidup”). Dengan
ijin dan ridha Mu Ya Rabb, berilah hamba kemudahan dan bimbinglah hamba Mu yang
lemah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar