Selasa, 20 November 2012

Tertampar Kerasnya Dunia Nyata


01 Oktober 2012 adalah hari pertama saya menginjakan kaki di Industri X, membawa misi tugas magang dan berharap akan mendapatkan ilmu baru. Seperti kebanyakan teman saya yang telah memulai magang lebih awal, hari pertama adalah hari menunggu, menunggu mendapatkan safety training, menunggu mendapatkan ruangan kerja, menunggu mendapatkan pembimbing industri, menunggu mendapatkan alat safety, dll.
Hari demi hari saya jalani, seminggu pertama yang saya lakukan adalah tour plant. Memperhatikan setiap aktivitas di setiap sudut plant yang tidak terlalu luas bila dibandingkan dengan plant industri petrokimia lainnya. Mulai dari cleaning service, office boy, utility operator, drumming operator, bagian logistic, hingga bagian terpenting di sebuah industri layaknya chef di sebuah restoran yaitu bagian proses.
Industri ini memiliki karyawan tidak lebih dari 80, dan setengahnya adalah contractor. Sedih memang, melihat fakta itu (hari giniii masi ada sistem contractor/outsourcing?). kenapa tidak semuanya pegawai tetap? mendapatkan fasilitas yang sama, tidak ada pemotongan gaji untuk agen penyalurnya. Tapi inilah dunia nyata dan begitulah kondisi negeri kita. Perusahaan hanya ingin untung besar dengan modal kecil (termasuk gaji karyawan yang kecil, kalo dibandingin gaji negara-negara sederajat kita).
Dulu ketika saya tahu bahwa saya akan bergelar engineer setelah saya lulus, saya merasa keren (waaah, i’ll be an engineer). Lalu saya mencoba membayangkan seperti apa pekerjaan saya nanti (tapi gak kebayang-kebayang sampe saya ada dipabrik ini dan melihat langsung pekerjaan engineer disini). Dulu saya pernah Praktek Kerja Lapangan semasa di SMK, dan saya tahu betul pekerjaan saya sebagai analis saat itu. Jreng jreng... saya kaget bukan main, menjadi seorang engineer itu tidaklah mudah dan tidak enak pula, tapi kalau dibandingkan dengan operator, jelas lebih gak enak. Lalu, apakah pekerjaan sekelas site manager (posisi tertinggi yang ada di plant ini) mudah dan enak? Saya jawab dengan tegas TIDAK.
Adakah diantara kalian yang sampai saat ini masi menyepelekan buruh? Karena tiap tahun mereka demo menyuarakan suara buruh Indonesia. Adakah diantara kalian yang merasa bahwa pekerjaan kalian lebih baik dari seorang buruh? Jangan kawan, jangan seperti itu, KITA itu SAMA. KITA yang mencari uang dengan bekerja pada orang lain apakah itu perusahaan besar atau kecil, industri, bank, super market, dll, selama kita bekerja untuk orang lain KITA adalah BURUH. Apakah kita OB, manager, direktur, selama kita bukan orang yang punyanya KITA adalah BURUH.
Yuuuuppss, saat ini saya sadar bahwa kelak saya akan menjadi seorang buruh pabrik. Engineer yang tadi saya bayangkan keren ternyata buruh juga (TERTAMPAR KERAS oleh DUNIA NYATA, sakiiiit brooo!!!) Jadi, bagaimana nih caranya biar keren beneran? Janganlah kau bekerja untuk orang lain, tapi buatkan pekerjaan untuk orang lain alias kamu yang jadi pemilik perusahaan.
Tamparan keras ini membuat saya sadar sebelum saya benar-benar lahir ke dunia nyata. Semakin bulat tekad saya untuk menjadi seorang pembisnis, walaupun untuk mewujudkan itu saya harus mengalami menjadi seorang buruh (ingat: tidak untuk waktu lama, saya hanya ingin mencari modal, mencari relasi, dan menambah pengalaman. Baca blog “Proposal Hidup”). Dengan ijin dan ridha Mu Ya Rabb, berilah hamba kemudahan dan bimbinglah hamba Mu yang lemah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar